Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Rikues Netanyahu Ditolak Dua Kali dalam Sehari oleh PN Yerusalem, Sidang Korupsinya Tak Akan Diundur

Pengadilan Negeri Yerusalem pada hari Jumat (27/6/2025) dua kali menolak permintaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menunda sidang korupsinya

Penulis: Bobby W
Editor: Bobby Wiratama
Tangkapan layar YouTube IsraeliPM
BENJAMIN NETANYAHU - Tangkapan layar YouTube IsraeliPM yang diambil pada Minggu (22/6/2025) yang menampilkan Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal serangan AS ke Iran.Pengadilan Negeri Yerusalem pada hari Jumat (27/6/2025) dua kali menolak permintaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mendapatkan penundaan sidang kasus korupsinya. 

Netanyahu sendiri sedang menjalani persidangan dalam tiga kasus korupsi, dengan dakwaan suap, penipuan, dan pengkhianatan amanah.

Ia membantah semua tuduhan dan mengklaim tanpa bukti bahwa seluruh dakwaan dibuat-buat dalam sebuah kudeta politik yang dipimpin polisi dan penuntutan negara .

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich ikut buka suara terkait penolakan dari PN Yerusalem.

Smotrich mengaku marah besar pada pengadilan dan jaksa karena menolak permintaan tersebut.

"Hal ini menunjukkan pemisahan yang luar biasa, sikap kecil hati, tidak memiliki visi, strategi, atau pemahaman realitas, serta kurangnya kebijaksanaan dan pemahaman minimal tentang prioritas dan kepentingan nasional” ungkap Smotrich.

Anggota parlemen Likud, Tally Gotliv, menulis di X bahwa ia sudah “muak dengan perlakuan memalukan” terhadap perdana menteri. 

Ia berharap Netanyahu tetap “memelihara ketangguhan, kemuliaan, dan kekuatan yang telah Anda bawa ke Negara Israel dengan pertolongan Tuhan”

Hal senada juga diungkapkan Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi yang menyebut sistem peradilan “tidak relevan.”

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir juga mengecam langkah PN Yerusalem.

Ben Gvir menyebut keputusan tersebut “tidak relevan” dan mengulang seruan Presiden AS Donald Trump pada Rabu untuk menghentikan seluruh proses persidangan .

Sementara itu Pemimpin Oposisi Parlemen Israel, Yair Lapid meminta Trump menghormati kedaulatan Israel dan tidak ikut campur dalam “proses hukum internal,”

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan