Konflik Iran Vs Israel
Tak Percaya Janji Israel, Iran Siagakan Militer Hadapi Kemungkinan Pelanggaran Gencatan Senjata
Panglima Militer Iran menegaskan militernya saat ini dalam posisi siaga untuk menghadapi kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dari pihak Israel
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM – Meski kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel telah resmi ditekan, namun hal tersebut tak lantas membuat Teheran bisa bernapas lega. Justru pemerintah tetap memberlakukan status siaga satu.
Dalam keterangan resmi media pemerintah Iran, Panglima Militer, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, menegaskan bahwa militer Iran tetap dalam posisi siaga penuh untuk menghadapi kemungkinan pelanggaran dari pihak Israel.
Sikap ini diambil lantaran Iran hingga kini masih mempertanyakan komitmen Israel terkait gencatan senjata yang disepakati baru-baru ini menyusul pertempuran selama 12 hari,.
Mengingat Israel memiliki rekam jejak melanggar gencatan senjata, baik dengan kelompok-kelompok di wilayah Palestina maupun dalam konflik tidak langsung dengan Iran.
Oleh karena itu, Iran menolak untuk bersikap lengah atau sepenuhnya mempercayai bahwa Israel akan menepati kesepakatan kali ini.
Militer Iran menganggap bahwa kondisi damai saat ini bisa sewaktu-waktu berubah jika Israel melakukan pelanggaran serius.
Alasan tersebut yang kemudian mendorong mereka untuk tetap siaga guna merespons secara cepat bila konflik kembali pecah.
“Musuh tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Kami meragukan itikad mereka dalam menghormati gencatan senjata,” ujar Mousavi, dilansir dari The Times of Israel, Senin (30/6/2025).
“Saat ini kami siap untuk menanggapi dengan kekuatan penuh jika diserang lagi, tambahnya.
Lebih lanjut, dengan menjaga militer dalam posisi siaga, Iran juga mengirim pesan politik ke dalam negeri dan dunia internasional bahwa mereka tidak tunduk pada tekanan eksternal.
Baca juga: PBB Didesak Akui Israel dan AS sebagai Inisiator Agresi di Iran, Menlu Araghchi Singgung Kompensasi
Serta tetap mampu membela diri jika sewaktu-waktu terjadi pelanggaran.
Kronologi Konflik Iran vs Israel
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak pada pertengahan Juni 2025, memicu serangkaian serangan udara, rudal balistik, hingga ancaman perang skala penuh terjadi di kawasan Timur Tengah.
Konflik dimulai ketika Israel melancarkan serangan udara ke fasilitas militer Iran, termasuk pangkalan yang dicurigai terkait program nuklir di wilayah Isfahan dan Natanz.
Israel mengklaim serangan ini sebagai respons atas peningkatan aktivitas pengayaan uranium Iran yang mencapai hingga 60 persen, jumlah yang dinilai berisiko mengancam keamanan Israel.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan puluhan rudal balistik ke beberapa kota di Israel selatan, termasuk Be’er Sheva dan Ashkelon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.