Konflik Iran Vs Israel
Tak Percaya Janji Israel, Iran Siagakan Militer Hadapi Kemungkinan Pelanggaran Gencatan Senjata
Panglima Militer Iran menegaskan militernya saat ini dalam posisi siaga untuk menghadapi kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dari pihak Israel
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Endra Kurniawan
Serangan tersebut menewaskan sejumlah warga sipil dan memicu respons darurat dari pemerintah Israel. Militer Israel menyebut ini sebagai “serangan langsung paling serius sejak 2006.”
Konflik meluas ke wilayah udara Lebanon dan Suriah. Milisi pro-Iran seperti Hizbullah juga dilaporkan meluncurkan roket ke Israel utara.
Israel membalas dengan menggempur wilayah perbatasan Suriah dan menargetkan depot senjata Iran.
Puncaknya Amerika Serikat secara terbuka terlibat dan melancarkan serangan militer terhadap Iran.
Keterlibatan langsung AS memperbesar eskalasi dan meningkatkan kekhawatiran global terhadap pecahnya perang regional yang lebih luas di Timur Tengah.
Namun tak lama setelah itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata sementara, dimulai pada malam tanggal 24 Juni 2025.
Ia menyebut kesepakatan dicapai melalui negosiasi tertutup yang melibatkan beberapa negara Teluk.
Adapun kesepakatan ini ditekan sebagai cara untuk menghindari kehancuran lebih luas, sembari menjaga kapasitas pertahanan dalam negeri.
Iran memahami bahwa perang langsung dengan Israel dan AS bukan strategi jangka panjang yang menguntungkan.
Oleh karena itu, gencatan senjata dianggap sebagai bentuk “jeda taktis” untuk mengevaluasi kekuatan, memperkuat aliansi, dan menyusun strategi baru jika konflik kembali meletus.
Dengan menyetujui gencatan senjata, Iran juga berupaya menunjukkan diri sebagai negara yang rasional dan terbuka pada solusi diplomatik, bukan sekadar agresor.
Langkah ini dapat memperkuat posisi Iran di mata negara-negara Muslim dan menepis tudingan internasional yang menyebut Iran sebagai pemicu konflik.

(Tribunnews.com/Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.