Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Menuduh Netanyahu Menghalangi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa persetujuan Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu atas rencana untuk menduduki Kota Gaza

Editor: Muhammad Barir
Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. 

Hamas Menuduh Netanyahu Menghalangi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa persetujuan Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu atas rencana untuk menduduki Kota Gaza, meskipun gerakan itu menerima proposal yang didukung mediator, menunjukkan tekadnya untuk menggagalkan kesepakatan.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan:

"Kami menyetujui kesepakatan parsial dan menyatakan kesiapan untuk kesepakatan komprehensif, tetapi Netanyahu menolak semua solusi."

Mereka menambahkan bahwa baik sumber 'Israel' maupun AS telah mengakui Netanyahu sebagai hambatan utama bagi perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata.

Hamas merujuk pada pernyataan mantan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, yang mengungkapkan bahwa Netanyahu telah berulang kali mengulur waktu dan menetapkan persyaratan baru setiap kali kesepakatan hampir tercapai.

Kelompok tersebut menekankan bahwa "gencatan senjata adalah satu-satunya jalan untuk memulangkan tawanan," dan menganggap Netanyahu sepenuhnya bertanggung jawab atas nasib para tahanan yang ditahan oleh kelompok perlawanan.

 

 

Baca juga: Hamas Puji Menlu Belanda yang Mundur karena Gagal Menghukum Israel

 

 

Awal bulan ini, pemerintah 'Israel' menyetujui rencana untuk merebut Kota Gaza, yang digambarkan sebagai "benteng terakhir Hamas."

Meskipun implementasinya diperkirakan baru akan terjadi dalam beberapa minggu, para mediator masih melihat peluang untuk menghidupkan kembali negosiasi.


Sementara itu, Menteri Pertahanan 'Israel' Israel Katz berjanji pada hari Minggu untuk terus maju dengan serangan itu meskipun ada kekhawatiran internasional dan pertentangan dalam negeri, mengancam bahwa Kota Gaza akan "diratakan dengan tanah" kecuali Hamas menerima persyaratan 'Israel' untuk mengakhiri perang dan membebaskan semua tawanan.

 

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan