Konflik Palestina Vs Israel
Ketika AS Pede Sebut Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Hamas, Netanyahu Masih Diam
Presiden AS, Donald Trump sebut Israel sudah menyetujui kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dengan Hamas, tapi Netanyahu masih diam.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Garudea Prabawati
Israel belum mengirim tim negosiasi ke Ibu Kota Qatar, Doha atau Ibu Kota Mesir, Kairo untuk beberapa waktu.
Akan tetapi mereka telah melakukan semacam diplomasi bolak-balik dengan Amerika untuk mencoba dan menyelesaikan sesuatu.
Dan meskipun ada momentum ke arah kesepakatan semacam ini, pihak Israel masih belum mengonfirmasi apa pun di pihak mereka.
Menjelang Pertemuan Netanyahu-Trump
Pengumuman Trump ini dilakukan beberapa hari menjelang Netanyahu berkunjung ke Gedung Putih pada Senin (7/7/2025) mendatang.
Menjelang kunjungannya ke Gedung Putih, Netanyahu menghadapi keputusan penting di persimpangan dua konflik yang sangat berbeda.
Yakni konflik yang tepat dan singkat, yang lain brutal dan berlarut-larut
Pemimpin Israel yang telah lama menjabat itu telah mengadakan dua pertemuan tingkat tinggi tentang Gaza minggu ini dan diperkirakan akan mengadakan pertemuan lainnya pada hari Kamis, menurut seorang pejabat Israel.
Namun, pemerintah belum memutuskan bagaimana melanjutkan di Gaza, kata seorang sumber yang mengetahui diskusi tersebut.
Pilihan itu bermuara pada apakah akan mengejar kesepakatan gencatan senjata atau mengintensifkan pemboman militer di daerah Gaza, sementara Israel mencoba meningkatkan tekanan pada Hamas.
Baca juga: Jelang Pertemuan 7 Juli, Trump akan Tegas ke Netanyahu soal Gencatan Senjata Israel-Hamas
Mengutip CNN, awal minggu ini, militer Israel merekomendasikan untuk menempuh jalur diplomatik di jalur tersebut setelah lebih dari 20 bulan pertempuran dan tersingkirnya sebagian besar pimpinan senior Hamas.
Pada hari Selasa, seorang pejabat militer mengatakan Israel belum sepenuhnya mencapai semua tujuan perangnya.
Tetapi karena pasukan Hamas telah menyusut dan bersembunyi, menjadi lebih sulit untuk secara efektif menargetkan sisa-sisa kelompok militan tersebut.
"Sekarang lebih sulit untuk mencapai tujuan taktis," kata pejabat itu.
Militer dapat terus berupaya menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, imbuh mereka, tetapi kesepakatan politik juga dapat efektif.
Anggota sayap kanan pemerintahan Netanyahu menuntut intensifikasi kampanye Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.