Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengapa semakin banyak anak muda Rusia bergabung dengan kelompok Neo-Nazi?

Kekerasan dan aksi bermotif politik neo-Nazi menandai tren yang sedang bertumbuh di Rusia. Apa pemicunya?

BBC Indonesia
Mengapa semakin banyak anak muda Rusia bergabung dengan kelompok Neo-Nazi? 

"Mereka keluyuran, mencari para pecandu obat-obatan dan alkohol, dan mereka menyerang para pecandu ini. Mereka selalu memburu orang-orang dari gerakan kiri," tambahnya.

Rangkaian serangan ini seringkali direkam dan diunggah di kanal Telegram, yang anggotanya meningkat dengan cepat.

Mereka tidak cuma datang dari Kostroma, tapi juga dari kota-kota lainnya di Rusia. Dalam beberapa kasus, menurut Anton, anggota kelompok itu datang dari Ukraina dan Polandia.

Serangan

Korban penyerangan di pintu keluar bioskop itu adalah Yaroslav (bukan nama sebenarnya), remaja berusia 17 tahun yang pindah dari Moskow ke Kostroma untuk mempelajari teknik membuat perhiasan.

Pada November 2024, dia dan temannya pergi menonton film dokumenter mengenai pembunuhan aktivis antifasis Ivan Khutorskoy. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati 15 tahun kematian Khutorskoy setelah dibunuh kelompok Neo-Nazi.

Ketika Yaroslav pulang, dia didekati oleh sembilan orang yang bertanya mengenai pandangan politiknya, menurut Antifa.ru, kanal Telegram gerakan antifasis di Rusia.

Mereka mencabut pistol suar dan Yaroslav ditembak pada bagian wajah.

Para penyerangnya kabur, tapi dokter di rumah sakit terdekat tidak dapat menyelamatkan matanya. Yaroslav terpaksa menghentikan studinya dan kembali tinggal bersama orang tuanya di dekat Moskow. Dia menolak berbicara dengan BBC.

Dua hari setelah insiden itu, tersangka, yang juga berusia 17 tahun, ditangkap dan kini menghadapi ancaman hukuman penjara selama lebih dari satu dekade atas tuduhan hooliganisme dan menyebabkan luka serius menggunakan senjata.

Menurut Anton, remaja pelaku tersebut adalah anggota dari kelompok Made with Hate.

Remaja lainnya juga ditangkap terkait dengan penyerangan tersebut. Anton mengatakan tersangka adalah figur pemimpin di geng Neo-Nazi.

Kedua tersangka masih ditahan.

Nostalgia dengan aksi brutal

Kebangkitan kelompok-kelompok neo-Nazi di Rusia, menurut Vera Alperovitch, seorang periset di Sova Center, adalah upaya membangkitkan "tradisi dan segala tipe kekerasan yang sudah dibentuk sejak 2000-an."

Serangan yang dilakukan memiliki kemiripan dengan aksi geng neo-Nazi beberapa dekade lalu. Contohnya, anggota geng mengatur penyerangan terhadap orang-orang yang mereka yakini gay, mereka yang dilabeli sebagai "pedofil", "pecandu narkoba", dan tunawisma.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan