Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netizen Ini Dukung Serangan Israel yang Bunuh Direktur RS Indonesia di Gaza: Dokter Itu Bermasalah

Pemilik akun andi.prabowo @andipra76310029 menilai Dokter Marwan sebagai ancaman bagi keamanan Israel sehingga negara tersebut berhak menghabisinya.

kolase/instagram
DOKTER MARWAN - Dokter Marwan Al Sultan Direktur Rumah Sakit Indonesia yang dilaporkan tewas karena serangan udara Israel menghantam rumahnya di Gaza. 

"Dan dia bersikeras melanjutkan operasi dan tidak berhenti. (Militer) Israel menargetkan tokoh medis," kata Al-Barash dikutip dari CBC News.

Awal bulan ini, Dokter Marwan Al-Sultan sempat berbicara kepada The Guardian tentang situasi kritis yang dihadapinya dan staf lain di RS Indonesia di Gaza.

Mereka terus berjuang berjuang mengatasi banyaknya korban sipil setelah meningkatnya serangan Israel pada Mei.

Di antara petugas kesehatan yang tewas dalam 50 hari terakhir adalah tiga dokter lainnya, kepala perawat RS Indonesia dan RS Al-Nasser, salah satu bidan paling senior di Gaza, seorang teknisi radiologi senior, dan puluhan lulusan kedokteran muda serta perawat magang.

RI Sampaikan Belasungkawa

Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa dan duka mendalam atas wafatnya Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al Sultan dalam serangan udara Israel yang dilangsungkan pada Rabu, 2 Juli 2025. 

Serangan udara itu menargetkan Marwan dan keluarganya yang kala itu sedang berada di rumahnya, di Tal Al-Hawa, barat daya Kota Gaza.

Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, sosok almarhum diharapkan dapat menjadi teladan dan inspirasi terkait semangat kemanusiaan yang telah ditunjukan.

“Almarhum adalah sosok teladan—seorang dokter, pemimpin, dan pejuang kemanusiaan. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk merawat sesama dalam kondisi yang sangat sulit dan berbahaya. Keberanian dan pengabdiannya menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kemanusiaan melampaui batas negara, agama, dan konflik,” kata Budi dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025) lalu.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas jasa serta dedikasi almarhum karena memilih jalan pengabdian di medan sunyi tapi penuh makna kemanusiaan.

Indonesia kata Budi, juga terus menyerukan penghormatan atas prinsip kemanusiaan internasional, utamanya perlindungan bagi fasilitas kesehatan dan para tenaga medis yang beroperasi di wilayah konflik.

Sementara Kementerian Luar Negeri RI sendiri mengonfirmasi bahwa Marwan bukan merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Namun Kemlu menyanjung tinggi atas jasa yang telah diberikan oleh almarhum selama hidupnya dan kepemimpinannya menjalankan misi kemanusiaan pada fasilitas kesehatan, RS Indonesia di Gaza.

“Kami turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan. Almarhum bukan warga negara Indonesia,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan