Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Alasan Negara-negara Asia Terpukul usai Trump Berlakukan Tarif Impor, Analis Pertanyakan Manfaatnya
Negara-negara di Asia telah dikenakan beberapa tarif paling berat, setelah Trump mengungkapkan tarif baru pada 14 negara.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Tiara Shelavie
"Banyak orang mengubah nada bicara mereka dalam hal negosiasi. Jadi kotak surat saya penuh tadi malam dengan banyak tawaran baru, banyak proposal baru," katanya kepada penyiar bisnis AS CNBC, Selasa (8/7/2025).
Dikutip dari BBC, Trump awalnya menggambarkan tarif bulan April yang diberlakukannya sebagai "timbal balik", dengan mengklaim bahwa tarif tersebut diperlukan untuk melawan aturan perdagangan negara lain yang dianggapnya tidak adil bagi ekspor AS.
Ia secara terpisah mengumumkan tarif untuk sektor-sektor utama, seperti baja dan mobil, dengan alasan masalah keamanan nasional, dan mengancam akan menaikkan pungutan pada barang-barang lain, seperti farmasi dan kayu.
Kebijakan berlapis-lapis ini telah memperumit pembicaraan perdagangan, dengan tarif mobil menjadi poin penting dalam negosiasi dengan Jepang dan Korea Selatan.
Sejauh ini, AS telah mencapai kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam, serta kesepakatan parsial dengan Tiongkok.
Baca juga: Rincian Barang Ekspor RI ke AS yang Terdampak Tarif Impor 32 Persen Donald Trump
Dalam ketiga kasus tersebut, kesepakatan telah menaikkan tarif dibandingkan dengan tingkat sebelum Trump kembali ke Gedung Putih, sementara masalah-masalah utama masih belum terselesaikan.
AS mengatakan kesepakatan dengan India sudah dekat.
Uni Eropa juga terlibat dalam perundingan, dengan laporan yang menunjukkan bahwa para pejabat di blok tersebut tidak menduga akan menerima surat tarif.
Seorang juru bicara Uni Eropa juga mengatakan bahwa presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memiliki "komunikasi yang baik" dengan Trump.
Hanya beberapa minggu yang lalu, Presiden AS mengancam Uni Eropa dengan pajak sebesar 50 persen kecuali jika mencapai kesepakatan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.