Konflik Rusia Vs Ukraina
Eks Menteri Transportasi Rusia Tewas dengan Luka Tembak, Diduga Akhiri Hidup setelah Dipecat Putin
Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit ditemukan tewas dengan luka tembak hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin memecatnya.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit ditemukan tewas dengan luka tembak hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin memecatnya dari jabatan menteri.
Otortas Rusia menyatakan dugaan utama adalah mengakhiri hidup, namun penyelidikan masih berlangsung.
Jasad Starovoit ditemukan di dalam mobilnya di Odintsovo, pinggiran kota Moskow pada hari Senin (07/7/2025).
Komite insvestigasi Rusia menyatakan bahwa ia ditemukan dengan luka tembak, dan pistol Makarov yang dimilikinya sejak tahun 2003 juga ditemukan di lokasi kejadian, dikutip dari The Guardian.
Komite menyebutkan bahwa penyebab kematian sedang diselidiki, tetapi “teori utamanya adalah mengakhiri hidup.”
Pemecatan Starovoit diumumkan secara resmi pada Senin pagi melalui situs web Kremlin.
Perintah yang ditandatangani oleh Presiden Putin menunjuk wakilnya, Andrey Nikitin sebagai penjabat Menteri Transportasi.
Tidak disebutkan alasan resmi pemecetannya.
Namun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov membantah bahwa hal itu disebabkan oleh 'kurangnya kepercayaan'.
Peskov menolak memberikan alasan alternatif.
Namun, laporan media Rusia mengungkapkan bahwa Starovoit tengah berada dalam pusaran penyelidikan penggelapan dana negara.
Baca juga: Maju ke Perbatasan, Rusia Klaim Rebut Desa Pertama di Dnipropetrovsk Ukraina, tapi Dibantah Kyiv
Khususnya dana federal yang dialokasikan untuk pembangunan benteng pertahanan di wilayah Kursk, perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Starovoit sebelumnya menjabat sebagai gubernur Kursk dari 2018 hingga 2024 dan disebut turut bertanggung jawab atas proyek pertahanan yang belakangan menjadi sorotan penyelidik, dikutip dari CNN.
Skandal ini menyeret beberapa pejabat wilayah Kursk, termasuk Alexei Smirnov, pendahulu Starovoit, yang telah ditangkap lebih dulu pada April 2025.
Surat kabar bisnis Kommersant melaporkan bahwa sejumlah pejabat yang diselidiki telah memberikan kesaksian yang mengarah kepada Starovoit.
Ia disebut-sebut sedang menghadapi kemungkinan penangkapan sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Kronologi antara kematian dan pemecatan Starovoit masih menyisakan pertanyaan.
Media seperti Forbes Rusia melaporkan bahwa Starovoit kemungkinan meninggal sejak Jumat malam, beberapa hari sebelum pengumuman resmi pemecatannya pada Senin pagi.
Andrei Kartapolov, anggota Duma Negara, bahkan menyatakan kepada wartawan bahwa Starovoit "telah meninggal cukup lama."
Tragedi ini terjadi di tengah kekacauan besar di sektor transportasi Rusia yang dilanda serangan pesawat nirawak Ukraina selama akhir pekan.
Hingga Senin, hampir 500 penerbangan dibatalkan, 88 dialihkan, dan sekitar 1.900 penerbangan tertunda.
Pemerintah Rusia menyalahkan “campur tangan eksternal” atas gangguan ini, dan Kementerian Pertahanan mengklaim telah mencegat lebih dari 400 drone jarak jauh Ukraina.
Situasi ini menyebabkan "keruntuhan transportasi" di berbagai pusat mobilitas utama Rusia, termasuk bandara Sheremetyevo di Moskow dan Pulkovo di St. Petersburg, yang penuh sesak dengan pelancong terlantar.
Menambah keanehan situasi, pada hari yang sama, pejabat senior lainnya dari Kementerian Perhubungan, Andrey Korneichuk (42), yang bekerja di Badan Federal untuk Transportasi Kereta Api, juga meninggal dunia akibat dugaan gagal jantung akut di tempat kerjanya.
Meskipun tidak ditemukan hubungan langsung antara kedua kematian ini, peristiwa tersebut semakin menambah sorotan terhadap kondisi internal pemerintahan saat ini.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.