Konflik Rusia Vs Ukraina
Intelijen Ukraina Sebut Negara ASEAN Ini akan Gabung Korea Utara Dukung Rusia
Laos akan bergabung dengan Korea Utara mendukung invasi Rusia, kata Ukraina. Seperti Pyongyang, Vientiane tawarkan unit teknik dan bantuan pemulihan
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Intelijen Ukraina Sebut Negara ASEAN Ini akan Gabung Korea Utara Dukung Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Konflik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina rupanya sudah menjalar hingga ke Asia, termasuk Asia Tenggara (ASEAN).
Dalam laporan perkembangan terbaru Perang Rusia-Ukraina, negara ASEAN yang disebut-sebut bergabung dalam perang tersebut adalah Laos.
"Laos tampaknya siap bergabung dengan Korea Utara (DPRK) dalam mendukung upaya perang Rusia melawan Ukraina, Ukraina telah memperingatkan, menuduh Vientiane bersiap mengirim insinyur militer ke wilayah Kursk dengan dalih pembersihan ranjau kemanusiaan," tulis laporan NKNews, dikutip Rabu (9/7/2025).
Baca juga: NATO Nyalakan Alarm, Kekuatan Militer Besar China Akan Seret Rusia Saat Serangan ke Taiwan
Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) di situs webnya pada Sabtu kemarin menyatakan, "Negara terbaru yang Rusia coba seret ke dalam perang adalah Laos,".
Pernyataan DIU juga menyatakan kalau Kremlin sedang berupaya mengatur pengerahan "unit teknik Tentara Rakyat Laos untuk melakukan operasi pembersihan ranjau" di wilayah Kursk.
Mengutip “ketergantungan besar Laos pada bantuan eksternal,” badan mata-mata Ukraina itu menyatakan kalau Vientiane “pada awalnya” setuju untuk mengirim “hingga 50 insinyur militer” untuk membantu penjinakan ranjau.
"Langkah untuk mendapatkan bantuan dari Laos bermula dari kebutuhan Rusia untuk mengimbangi “kerugian medan perang yang semakin meningkat dan semakin menipisnya sumber daya,” kata DIU, mengecam Kremlin karena memperpanjang perang.
Mirip dengan tindakan DPRK sebelumnya untuk menampung tentara Rusia yang terluka dan membantu pemulihan mereka, Laos telah menawarkan "layanan rehabilitasi gratis" kepada prajurit Rusia yang menderita luka saat bertempur di Ukraina, menurut DIU.
DIU tidak menentukan jangka waktu bagi tentara Laos untuk mencapai Rusia dan terlibat dalam operasi pembersihan ranjau.

Berdalih Misi Kemanusiaan, Banyak Negara Condong Dukung Rusia
Kiev mengklaim pengiriman pasukan tersebut akan dilakukan dengan dalih "proyek kemanusiaan" di wilayah perbatasan sebagai taktik untuk menutupi upaya Kremlin melegitimasi "kehadiran personel militer asing di wilayahnya" yang akan "mendukung operasi tempur [Rusia] melawan Ukraina."
Chris Monday, seorang peneliti Rusia di Universitas Dongseo, mengatakan, dilansir NK News, kalau "banyak negara melihat Vladimir Putin di ambang kemenangan" karena dukungan Barat terhadap Ukraina goyah.
Hal ini, katanya, menunjukkan kalau ketidakpedulian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap nasib Kyiv dapat mendorong negara-negara lain untuk berpihak pada Moskow.
"Laos mungkin merasa risikonya sepadan untuk mendapatkan dukungan Putin," ulas pakar tersebut.
"Salah satu strategi Putin adalah melibatkan kaum minoritas, tawanan perang, dan warga asing dalam perang, sementara orang-orang Rusia di kota-kota hampir tidak menyadari adanya perang."
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.