Senin, 1 September 2025

Turki Blokir Akses Grok, AI Buatan Elon Musk Dituding Anti-Erdogan

Grok yang terintegrasi dalam X dituding menghasilkan konten ofensif tentang Presiden Erdogan ketika diajukan pertanyaan tertentu dalam bahasa Turki

Penulis: Bobby W
India Times
GROK ELON MUSK Ilustrasi Grok AI buatan Elon.Pemerintah Turki secara resmi memblokir akses ke chatbot Grok buatan X di seluruh negaranya pada hari Rabu ini (9/7/2025). Dikutip dari Reuters, langkah pemerintah Turki untuk memblokir Grok ini dilakukan karena Chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk tersebut menghasilkan respons jawaban yang dinilai anti-pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. 

ADL meminta semua LLM yang menghasilkan produk teks menyerupai manusia agar benar-benar memerhatikan kinerja programnya agar tidak membuat konten yang menyudutkan warga kaum Yahudi tersebut.

"Yang kami lihat dari Grok LLM saat ini adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan antisemitik, tanpa keraguan. Penguatan retorika ekstremis ini hanya akan memperbesar dan mendorong penyebaran antisemitisme yang sudah meningkat di X dan banyak platform lainnya," kata ADL melalui unggahan di X pada awal Juni lalu.

Masalah ini pun memperkuat kekhawatiran global sejak kemunculan ChatGPT pada 2022 tentang bias politik, ujaran kebencian, dan akurasi informasi yang dihasilkan AI.

Elon Musk sendiri pernah mengakui adanya kelemahan dalam Grok.

Dikutip dari Business Insider, pada 20 Juni 20205 lalu, ia menyatakan bahwa model dasar AI yang dilatih pada Grok dipenuhi dengan data mentah tanpa koreksi.

Banyaknya data mentah ini disebut menghasilkan terlalu banyak "sampah" pada respons yang diberikan oleh Grok.

Karena masalah tersebut, Musk pun menyatakan akan melatih ulang model terbaru Grok berdasarkan basis pengetahuan baru tersebut agar terbebas dari "sampah yang metaforis". 

"Terlalu banyak sampah dalam setiap model dasar yang dilatih dengan data yang tidak dikoreksi," tulis Musk di X kala itu.

Musk sendiri mengatakan perbaikan tersebut setidaknya akan mulai diterapkan pada Grok versi 3.5 atau 4.

"Kami akan menggunakan Grok 3.5 (mungkin sebaiknya disebut Grok 4), yang memiliki penalaran canggih, untuk menulis ulang seluruh kumpulan pengetahuan manusia, menambahkan informasi yang hilang dan menghapus kesalahan," pungkas Musk.

(Tribunnews.com/Bobby)
.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan