Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Persulit Syarat Gencatan Senjata dengan Hamas, Ingin Kuasai Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu membuat kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas semakin sulit dicapai setelah buat syarat baru.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat syarat baru untuk kesepakatan gencatan senjata 60 hari dengan Hamas.
Syarat baru Netanyahu ini membuat kesepakatan gencatan senjata semakin sulit dicapai.
Bagaimana tidak, Netanyahu enggan menarik keseluruhan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari Gaza selama gencatan senjata dengan Hamas.
"Saya ingin mencapai pembebasan para sandera kami. Kami ingin mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza. Kami ingin memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," kata Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel.
Bahkan, pemerintah Israel meyakini peluang tercapainya gencatan senjata permanen di Gaza dipertanyakan.
Penilaian pesimistis tersebut, dalam pengarahan tingkat atas pemerintah Israel yang diberikan kepada Sky News, muncul saat Netanyahu bersiap meninggalkan Washington DC setelah kunjungan empat hari yang dimulai dengan harapan akan pengumuman gencatan senjata.
"Kita akan memulai negosiasi penyelesaian permanen. Tapi apakah kita akan mencapainya? Memang diragukan, tapi Hamas tidak akan ada di sana," kata pejabat tinggi Israel, dikutip dari Sky News.
Usulan terbaru Israel, yang disampaikan kepada Hamas minggu lalu, mencakup peta yang menunjukkan usulan kehadiran IDF di dalam Gaza selama gencatan senjata.
Hal ini ditolak oleh Hamas dan utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff.
Witkoff dilaporkan mengatakan kepada Israel, peta penempatan ulang tersebut "tampak seperti rencana Smotrich", merujuk pada menteri keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Bezalel Smotrich.
Posisi Netanyahu menunjukkan ia tidak mengubah tujuan utama perang Israel.
Baca juga: Gencatan Senjata Dibahas, Netanyahu Ngotot Tak Akan Tarik Pasukan dari Gaza
Pemulangan para sandera dan penghancuran Hamas adalah tujuan utama.
Namun, sebagai gambaran betapa sulitnya mendamaikan perbedaan-perbedaan tersebut, jelas, menurut pandangan pemerintah Israel, gencatan senjata permanen tidak mungkin dilakukan tanpa penghapusan total Hamas sebagai entitas politik dan militer.
Hamas tidak mungkin menegosiasikan jalan menuju kehancuran.
"Kami ingin IDF berada di setiap meter persegi Gaza, lalu menyerahkannya kepada pihak lain," kata seorang pejabat senior Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.