Senin, 15 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump: Gencatan Senjata Gaza Mungkin Terjadi Minggu Ini atau Berikutnya

Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza mungkin terjadi minggu ini atau minggu depan.

Editor: Nuryanti
X/@netanyahu
TRUMP DAN NETANYAHU - Foto yang diunggah Netanyahu di platform X pada Kamis (26/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan. Pada 9 Juli, Trump mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza mungkin terjadi minggu ini atau minggu berikutnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ada peluang sangat besar dalam pembicaraan gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel di Jalur Gaza.

Trump mengatakan gencatan senjata di Gaza mungkin terjadi minggu ini atau minggu depan, meski ia belum dapat memastikannya.

Pernyataan tersebut muncul setelah ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (8/7/2025) untuk kedua kalinya dalam dua hari guna membahas situasi tersebut.

"Ada kemungkinan besar gencatan senjata di Gaza minggu ini atau minggu depan, tetapi belum ada yang pasti," kata Trump kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

"Kami terutama berbicara tentang Gaza. Kami menginginkan gencatan senjata, kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan pemulangan para sandera. Dan saya rasa kami hampir mencapainya," lanjutnya, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Sementara itu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Eyal Zamir mengatakan ada kemajuan dalam pembicaraan mengenai pembebasan sandera di Jalur Gaza.

"Kami telah mencapai banyak hasil signifikan, kami telah menyebabkan kerusakan besar pada pemerintahan dan kemampuan militer Hamas," kata Eyal Zamir dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu.

"Berkat kekuatan operasional yang telah kami tunjukkan, kondisi telah tercipta untuk memajukan kesepakatan pembebasan para sandera," lanjutnya, dikutip dari The Times of Israel.

Pada hari yang sama, Netanyahu mengatakan pertemuannya dengan Donald Trump difokuskan pada pembebasan para sandera yang ditawan di Jalur Gaza.

Ia menekankan tekadnya untuk melenyapkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Kemajuan dalam pembicaraan ini dikaitkan dengan pertemuan rahasia yang diadakan di Gedung Putih, yang dihadiri oleh utusan Gedung Putih Steve Witkoff, Menteri Israel Ron Dermer, dan seorang pejabat senior Qatar.

Baca juga: Hamas Setuju Bebaskan 10 Sandera, tapi Israel Harus Mundur dari Gaza

Pada pertemuan tersebut, mediator Qatar menegaskan bahwa usulan Israel untuk tetap mengendalikan Gaza tidak akan memungkinkan tercapainya kesepakatan.

Steve Witkoff juga menegaskan hal yang sama dengan mengatakan, "Usulan apa pun yang menyerupai rencana (Menteri Keuangan Israel, Bezalel) Smotrich tidak akan diterima oleh Trump."

Israel kemudian mempresentasikan usulan baru yang mencakup penarikan pasukan yang lebih besar, langkah yang disetujui Netanyahu dan mendorong kemajuan dalam perundingan, menurut laporan sumber yang mengetahui pertemuan itu.

Israel mengonfirmasi bahwa usulan penarikan militer Israel akan mencakup sebagian pasukan dari Koridor Morag, yang memisahkan Khan Yunis dan Rafah.

Sementara itu, Hamas bersikeras pada tuntutannya agar Israel menarik seluruh pasukannya dari Jalur Gaza dan menghentikan serangannya secara menyeluruh.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan