Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bakal Bangun 2.400 Unit Permukiman Baru di Tepi Barat yang Diduduki

Israel berencana membangun hampir 2.400 unit permukiman baru di Tepi Barat, menuai kecaman karena memperdalam aneksasi dan mengisolasi warga Palestina

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English yang diambil pada Kamis (26/6/2025) yang memperlihatkan Serangan Israel menghantam sebuah gedung di kota Gaza pada beberapa hari lalu. Serangan udara dan tembakan pasukan Israel telah menewaskan 78 warga Palestina sejak fajar di Jalur Gaza pada hari Rabu (25/6/2025). Israel berencana membangun hampir 2.400 unit permukiman baru di Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel berencana membangun 2.339 unit permukiman baru di wilayah Tepi Barat yang diduduki, menurut laporan terbaru yang dirilis pada Minggu (13/7), lapor Anadolu Agency dan Middle East Monitor.

Rencana tersebut mencakup pembangunan 1.352 unit di Qalqilya (Tepi Barat utara), 430 unit di dua permukiman dekat Ramallah dan Yerusalem, 407 unit di Betlehem, serta 150 unit tambahan di wilayah barat Ramallah.

Biro Nasional untuk Mempertahankan Tanah dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyebut proyek ini bertujuan menciptakan kesinambungan geografis antar permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Strategi ini, menurut mereka, akan semakin mengisolasi desa-desa Palestina menjadi semacam ghetto.

Laporan itu juga menyoroti peran para pejabat Israel sayap kanan dalam memperkuat ekspansi permukiman ilegal.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich disebut sebagai pendorong utama proyek perluasan, sementara Menteri Pertahanan Yoav Gallant dinilai memberikan perlindungan bagi pemukim ilegal dan serangan-serangan yang mereka lakukan.

Pada Kamis (10/7/2025) lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, bahkan mengumumkan pembentukan unit kepolisian dari kalangan pemukim ilegal—sebuah langkah yang dikritik sebagai bentuk aneksasi de facto terhadap wilayah pendudukan.

Menurut data Otoritas Palestina, saat ini terdapat sekitar 770.000 pemukim Israel yang tinggal di 180 permukiman dan 256 pos terdepan ilegal di Tepi Barat.

Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa permukiman Israel di wilayah pendudukan melanggar hukum internasional.

PBB berulang kali menegaskan bahwa ekspansi ini mengancam kelangsungan solusi dua negara yang menjadi landasan utama penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Sejak awal 2024, Otoritas Palestina mencatat sedikitnya 2.153 serangan oleh pemukim ilegal, yang mengakibatkan kematian empat warga Palestina.

Baca juga: Mahmoud Abbas Desak Hamas Segera Serahkan Senjata dan Gaza, Kembali Berkonflik?

Sementara itu, sejak pecahnya perang Israel di Gaza, lebih dari 998 warga Palestina juga tewas di Tepi Barat akibat kekerasan oleh pasukan Israel dan pemukim, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Mahkamah Internasional dalam pendapat hukumnya bulan Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan