Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mahmoud Abbas Desak Hamas Segera Serahkan Senjata dan Gaza, Kembali Berkonflik?

Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas dan Hamas tampaknya kembali berkonflik setelah ia meminta Hamas untuk serahkan senjata dan Gaza.

AL JAZEERA
ABBAS VS HAMAS - Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berpidato dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS, Kamis (27/9/2018). Abbas dan Hamas tampaknya kembali berkonflik setelah Presiden PA itu meminta Hamas meletakkan senjata dan meyerahkan Gaza kepada PA. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas, tampaknya kembali berkonflik dengan Hamas.

Terbaru, Mahmoud Abbas meminta Hamas untuk segera menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah.

Tak hanya itu, Mahmoud Abbas juga meminta Hamas untuk segera membebaskan para sandera yang ditahannya.

Mahmoud Abbas bahkan menekankan, Hamas tak memiliki kuasa untuk menguasai Jalur Gaza setelah perang berakhir.

Dikutip dari The Times of Israel, bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, Mahmoud Abbas juga menyerukan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Abbas mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan di Gaza dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Abbas bahkan meminta agar PA diberikan kendali atas daerah kantong tersebut, sebuah gagasan yang telah lama ditolak oleh Israel.

Pernyataan Abbas ini belum mendapatkan tanggapan apa pun dari Hamas.

Ketegangan antara Mahmoud Abbas dengan Hamas sudah lama terjadi.

Terakhir, pada April 2025 lalu, Hamas sempat mengecam pernyataan Abbas soal tawanan Gaza.

Pada saat itu, Abbas juga mendesak Hamas untuk segera membebaskan sandera Israel dan meletakkan senjata mereka.

Baca juga: Petempur Hamas Ubah Taktik di Gaza, Kini Pakai Close Range Combat Buat Tangkap Tentara Israel

Pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengatakan bahwa pernyataan Abbas adalah "penghinaan".

"Abbas berulang kali dan secara mencurigakan menyalahkan rakyat kami atas kejahatan pendudukan dan agresi yang terus berlanjut," kata Naim, dikutip dari Al Jazeera.

Abbas dan PA sering menuduh Hamas merusak persatuan Palestina, sementara Hamas mengkritik Abbas karena bekerja sama dengan Israel dan menindak perbedaan pendapat di Tepi Barat.

Gerakan Mujahidin Palestina pada saat itu juga mengeluarkan pernyataan di Telegram yang mengecam pernyataan Abbas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan