Sabtu, 13 September 2025

Kuburan Massal Berisi 800 Bayi dan Anak Ditemukan di Irlandia, Penggalian Dimulai

Diperkirakan sekitar 800 bayi dan anak kecil berada dalam kuburan massal itu.

Penulis: Hasanudin Aco
PA Media
LOKASI KUBURAN MASSAL - Di lokasi ini akan dilakukan penggalian ratusan jenazah bayi dan anak-anak yang dikubur beberapa tahun lalu. /Foto BBC 

Mary Carty, pada usia yang sama, adalah bayi terakhir yang meninggal di St Mary's pada tahun 1960.

Dalam rentang waktu 35 tahun antara kematian mereka, diketahui ada 794 bayi dan anak kecil lainnya yang meninggal di sana.

Diyakini mereka dikuburkan di tempat yang oleh mantan Taoiseach (perdana menteri Irlandia) Enda Kenny dijuluki sebagai "ruangan horor" .

Bagaimana bayi-bayi ini meninggal?

Sertifikat kematian yang dikeluarkan negara mencantumkan berbagai penyebab kematian bayi dan anak-anak itu.

Termasuk mereka meninggal karena tuberkulosis, kejang, anemia, meningitis, campak, batuk rejan, dan terkadang tanpa alasan.

Apa yang dikatakan pemerintah Irlandia?

Januari 2021 lalu, Perdana Menteri Irlandia (atau Taoiseach) Micheal Martin meminta maaf di parlemen atas nama negara.

Pada tahun 2021, pemerintah Irlandia merilis laporan komisi setebal 3.000 halaman setelah enam tahun penyelidikan, yang menghasilkan permintaan maaf resmi dan janji untuk menggali situs di Tuam.

Pada tahun 2022, sebuah undang-undang disahkan yang mengizinkan penggalian dan pengujian jenazah.

Sekilas mengenai Irlandia

Irlandia adalah negara kepulauan di ujung paling barat Eropa.

Negara ini merupakan pulau terbesar kedua di Eropa setelah Britania Raya.

Irlandia terkenal dengan hamparan padang rumput hijau yang luas dan subur dijuluki Pulau Zamrud. 

Irlandia memiliki andscape kota yang masih banyak diisi kastil-kastil kuno juga menjadi daya tarik para pembuat film untuk melakukan syuting di negara ini.

Beberapa film ternama yang pernah mengambil syuting di Irlandia adalah Harry Potter dan Starwars.

Bagi banyak orang di Irlandia, penemuan kuburan massal bayi ini telah membangkitkan kembali kenangan menyakitkan tentang perlakuan negara tersebut terhadap para ibu tunggal yang melanggar norma budaya dan sosial yang ketat dari masyarakat yang sangat konservatif.

Sumber: BBC/Al Jazeera

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan