Minggu, 7 September 2025

Konflik Suriah

Siapa Druze? Komunitas Minoritas yang Dilindungi Israel hingga Membombardir Suwayda Suriah

Israel meluncurkan serangan udara ke Suwayda untuk melindungi minoritas Druze yang terjebak bentrok berdarah dengan suku Badui.

reuters/tangkaplayar MEE
KOMUNITAS DRUZE ISRAEL - Tangkap layar Middle East Eye, Minggu (2/3/2025) menunjukkan komunitas Druze di Israel melakukan demonstrasi. Israel menyatakan akan melindungi komunitas ini yang berada di dataran tinggi Golan di bagian Suriah yang diduduki Israel dari ancaman militer pasukan pemerintahan baru Suriah, pimpinan Ahmad Al-Sharaa. Tel Aviv berdalih agresi ke Suwayda Suriah merupakan tindakan untuk melindungi komunitas minoritas Druze. 

Sebagian besar Druze di Golan menolak kewarganegaraan Israel dan tetap memegang identitas Suriah.

Prinsip agama Druze menolak perpindahan masuk atau keluar agama.

Druze juga melarang pernikahan campuran.

Komunitas ini dikenal tertutup dan sangat menjaga solidaritas internal.

Mengapa Israel Membombardir Suwayda?

Al Jazeera melaporkan Israel berdalih melindungi Druze yang dianggap memiliki "ikatan persaudaraan" dengan komunitas Druze di dalam Israel.

Sekitar 130.000 warga Druze Israel tinggal di Galilea dan Karmel.

Berbeda dengan minoritas lain, pria Druze di Israel wajib militer sejak 1957 dan sering menduduki posisi penting di militer dan kepolisian.

Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, mengatakan Israel "tidak bisa berdiam diri" melihat "pembantaian dan penghinaan" terhadap kaum Druze di Suriah.

Israel mengklaim serangannya menargetkan kendaraan militer Suriah yang bergerak ke Suwayda untuk mencegah serangan terhadap Druze.

Israel juga secara sepihak mendeklarasikan zona demiliterisasi di Suriah selatan untuk mencegah masuknya pasukan bersenjata.

Baca juga: 7 Fakta Bentrok Berdarah di Sweida Suriah: 18 Tentara Tewas, Israel Serang Tank demi Lindungi Druze

Pemerintah Suriah menolak deklarasi tersebut dan menyebut serangan udara Israel sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara.

Ketegangan Terbaru di Suwayda

CNN melaporkan pemerintah Suriah pada Selasa (15/7/2025) sempat mengumumkan gencatan senjata melalui unggahan di media sosial.

Menteri Pertahanan, Murhaf Abu Qasra, menyatakan pasukannya akan menghentikan operasi di kota itu.

Namun, hanya beberapa jam kemudian pertempuran kembali meletus.

Suriah menuduh Israel mendukung serangan pejuang Druze melalui serangan udara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan