Konflik Suriah
Reaksi Dunia terhadap Serangan Udara Israel di Damaskus yang Tewaskan Tiga Orang
Serangan Israel di jantung Damaskus tewaskan 3 orang. Dunia bereaksi keras, dari PBB hingga negara Teluk, mengecam pelanggaran kedaulatan Suriah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di Ibu Kota Suriah, Damaskus, memicu kecaman luas dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Al Jazeera melaporkan, serangan itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 34 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Suriah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengonfirmasi bahwa pasukan Israel menyerang dekat pintu masuk Kementerian Pertahanan Suriah pada Rabu (16/7/2025).
Serangan lain terjadi di sekitar Istana Presiden di pinggiran Damaskus.
Sebelumnya, Gallant menuntut pasukan pemerintah Suriah mundur dari Suwayda, kota di barat daya yang dilanda bentrokan antara kelompok bersenjata Druze dan suku Badui Sunni.
Pasukan pemerintah Suriah sempat mengumumkan gencatan senjata di Suwayda, namun pertempuran kembali pecah.
Israel dituding ikut campur untuk melindungi kelompok Druze yang dianggap sebagai sekutu potensial.
Reaksi internasional terhadap serangan ini sangat cepat dan tegas:
Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang meningkat.
“Kami sangat prihatin… dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya, dikutip Al Jazeera.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Baca juga: 7 Fakta Bentrok Berdarah di Sweida Suriah: 18 Tentara Tewas, Israel Serang Tank demi Lindungi Druze
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, mengutuk serangan udara Israel yang meningkat di Damaskus, Suwayda, dan Daraa.
Ia juga mengecam pengerahan kembali pasukan IDF ke wilayah Golan.
Turki
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan Israel sebagai sabotase terhadap upaya damai Suriah.
“Semua pihak yang mendukung perdamaian harus membantu Suriah meraih stabilitas,” bunyi pernyataan resmi.
Juru bicara Partai AK, Omer Celik, menulis di X bahwa serangan tersebut “mengancam keamanan regional dan global”.
Iran
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan serangan Israel “sangat dapat diprediksi”.
Ia menegaskan dukungan penuh terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, dan bertanya, “Ibu kota mana selanjutnya?”
Uni Emirat Arab (UEA)
Kementerian Luar Negeri UEA menolak sepenuhnya pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
Dewan Kerjasama Teluk (GCC)
Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi menyebut serangan Israel sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”.
GCC menyerukan penghentian eskalasi dan mendukung stabilitas di Suriah.
Uni Eropa
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta semua pihak menahan diri.
Ia menekankan pentingnya menghormati kedaulatan Suriah.
Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide menilai serangan tersebut bisa menghambat transisi damai di Suriah.
Baca juga: Israel Melancarkan Serangan terhadap Pasukan Suriah dengan Alasan Perlindungan Komunitas Druze
“Eskalasi ini membahayakan stabilitas dan harus dihentikan,” tulisnya di X.
Kuwait
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengecam agresi “keji” Israel yang merusak infrastruktur publik.
Pernyataan resmi memperingatkan risiko kekacauan lebih lanjut di kawasan jika kekerasan tidak dihentikan.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.