Selasa, 2 September 2025

Konflik Suriah

Suriah Cap Israel Biang Kerok Kekacauan Usai Gempur Sweida, Tewaskan 350 Warga

Presiden Al Sharaa menyebut Israel sebagai dalang di balik kekacauan yang melanda Provinsi Sweida dan Damaskus hingga menewaskan ratusan warga sipil

Tangkapan layar The War Zone
SERANGAN ISRAEL KE SURIAH- Serangan Israel ke Suriah. Israel melancarkan serangan udara dahsyat terhadap Damaskus pada hari Rabu, menargetkan Kementerian Pertahanan dan area di sekitar istana presiden di ibu kota Suriah. Merespon serangan ini, Presiden Al Sharaa menyebut Israel sebagai dalang di balik kekacauan yang melanda Provinsi Sweida dan Damaskus. 

Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump dilaporkan aktif memimpin upaya mediasi antara Suriah dan Israel.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyebut situasi sebagai "kesalahpahaman" dan menyebut partai-partai terkait telah menyetujui langkah-langkah konkret untuk meredam krisis semalam.

Kendati gencatan senjata antara pemerintah Suriah dan komunitas Druze di Sweida telah berlaku.

Namun, hubungan antara Suriah dan Israel belum mencapai gencatan menyeluruh, karena serangan udara Israel masih berlangsung di berbagai lokasi dan meningkatkan risiko konflik terbuka skala wilayah Sudah terjadi upaya de-eskalasi diplomatik.

Ribuan Warga Mengungsi

Terpisah, situasi kemanusiaan di Suriah, khususnya di Provinsi Sweida dan ibu kota Damaskus, dilaporkan memburuk drastis setelah serangkaian serangan udara oleh militer Israel dalam beberapa hari terakhir.

Organisasi kemanusiaan internasional dan lokal melaporkan lonjakan signifikan jumlah pengungsi internal (IDPs), sementara layanan dasar seperti listrik dan air bersih terganggu di sejumlah wilayah terdampak.

Laporan dari UNHCR dan Palang Merah Suriah menunjukkan bahwa sedikitnya 18.000 warga sipil di Sweida terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak awal pekan ini.

Banyak dari mereka kini tinggal di tempat penampungan darurat, bangunan kosong, atau bahkan tenda-tenda seadanya di pinggiran kota dan area pertanian.

Di Damaskus, serangan yang menargetkan beberapa titik strategis di distrik selatan dan timur kota menyebabkan kepanikan massal.

Ribuan warga dilaporkan melarikan diri ke bagian utara kota yang dinilai lebih aman. Jalan-jalan utama pun dipenuhi kendaraan pribadi dan pengungsi pejalan kaki yang berusaha menyelamatkan diri.

Sementara itu, dumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa rumah sakit-rumah sakit rujukan di Damaskus mengalami kelebihan kapasitas.

Lebih dari 600 korban luka telah diterima sejak dua hari terakhir, dengan banyak pasien mengalami luka bakar, trauma ledakan, dan luka tembak.

Beberapa rumah sakit bahkan terpaksa merawat pasien di koridor atau ruang parkir akibat keterbatasan ruang rawat dan persediaan medis.

Persatuan Medis Suriah memperingatkan bahwa jika serangan berlanjut, sistem kesehatan di ibu kota bisa kolaps total dalam beberapa hari ke depan.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan