PM Jepang Shigeru Ishiba Dikabarkan akan Mundur Bulan Depan Usai Kekalahan Pemilu
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir bulan depan.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Saya tidak bisa mengatakannya sampai saya memeriksa hasil perjanjian itu," kata Ishiba kepada wartawan ketika ditanya bagaimana kesepakatan dengan Washington dapat memengaruhi keputusannya untuk mundur.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengumumkan telah mencapai kesepakatan perdagangan "besar" dengan Jepang yang mencakup investasi Jepang sebesar 550 miliar USD di Amerika Serikat.
Dalam perjanjian itu, AS akan mengenakan tarif 15 persen pada ekspor mobil Jepang, turun dari tarif sebelumnya sebesar 25 persen.
Sementara Jepang membuka pasar untuk ekspor pertanian dan produk lainnya dari AS.
Ishiba mengatakan bahwa ia perlu memeriksa rincian kesepakatan itu terlebih dahulu sebelum mengomentari dampaknya terhadap keputusan politiknya. N
Namun, ia menegaskan bahwa ia menyadari tanggung jawabnya sebagai pemimpin partai dengan suara terbanyak sekaligus pemimpin pemerintahan.
Situasi Pemilu dan Tantangan Ekonomi Jepang
Kekalahan LDP dan kemunculan partai sayap kanan Sanseito menandai pergeseran politik signifikan di Jepang, terutama di tengah ketidakpuasan masyarakat terhadap kenaikan biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi.
Inflasi yang meningkat serta harga pangan, terutama beras, yang melonjak dua kali lipat dalam setahun terakhir, menjadi isu utama yang memengaruhi preferensi pemilih.
Pemilu majelis tinggi yang digelar setiap tiga tahun merupakan indikator penting kekuatan politik di Jepang. Dengan hanya menguasai setengah kursi di majelis tinggi, posisi pemerintahan Ishiba menjadi rentan, terutama saat harus menghadapi tantangan domestik dan global yang kompleks.
Mengenal Partai Demokrat Liberal (LDP)
Partai Demokrat Liberal (LDP) adalah partai politik utama di Jepang dan sering disebut sebagai partai konservatif kanan-tengah.
Sejak didirikan pada tahun 1955, LDP hampir mendominasi politik Jepang dengan menjadi partai yang berkuasa mayoritas waktu, baik secara langsung maupun melalui koalisi.
LDP dikenal karena kebijakan ekonomi yang pro-pasar, nasionalisme moderat, dan dukungan kuat terhadap aliansi Jepang-AS.
Dalam praktiknya, LDP sering membentuk koalisi dengan partai-partai yang lebih kecil, seperti Partai Komeito (partai sayap tengah atau moderat), untuk membentuk pemerintahan mayoritas di parlemen.
Koalisi ini memungkinkan LDP untuk mengamankan mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat maupun Dewan Majelis Tinggi, sehingga memudahkan proses legislasi dan stabilitas pemerintahan.
Koalisi ini penting karena Jepang menggunakan sistem multipartai yang membuat sebagian besar pemerintahan dibangun dari gabungan partai, bukan hanya satu partai tunggal.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Shigeru Ishiba
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.