PM Jepang Shigeru Ishiba Dikabarkan akan Mundur Bulan Depan Usai Kekalahan Pemilu
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir bulan depan.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir bulan depan,
Keputusan ini diambil oleh Ishiba setelah menghadapi tekanan besar dalam partainya menyusul kekalahan koalisi berkuasa dalam pemilihan majelis tinggi baru-baru ini.
Kabar ini dilaporkan oleh surat kabar Mainichi pada hari Rabu (23/7/2025).
Pada pemilu majelis tinggi Jepang 2025 yang digelar Minggu lalu, koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang dipimpin Ishiba hanya meraih 47 kursi dari 248 kursi yang diperebutkan.
Angka ini kurang tiga kursi dari ambang batas 50 kursi yang dibutuhkan untuk mempertahankan mayoritas kendali di majelis tinggi.
Secara keseluruhan, LDP bersama mitra koalisinya, Komeito, hanya menguasai setengah dari jumlah kursi di majelis tersebut.
Kekalahan ini menjadi pukulan serius bagi Ishiba, yang juga menghadapi tantangan dari dalam partainya sendiri serta ancaman mosi tidak percaya dari kubu oposisi.
Partai sayap kanan Sanseito meraih 14 kursi, naik drastis dari hanya tiga kursi sebelumnya, berkat kampanye populis yang menonjolkan nasionalisme dan kekhawatiran atas isu imigrasi serta kenaikan biaya hidup, dikutip dari Al Jazeera.
Laporan dari media Jepang menyebut Ishiba telah memberitahu sejumlah kolega dekatnya bahwa pengumuman mundur akan dibuat setelah kesepakatan perdagangan dengan AS diselesaikan, dikutip dari Reuters.
Para pengamat politik memperkirakan akan ada pertarungan sengit di internal LDP dalam beberapa hari ke depan yang berpotensi mengakhiri masa jabatan Ishiba.
Tomohiko Taniguchi, dari Fujitsu Future Studies Centre di Tokyo, menyebutkan bahwa meskipun pilihan pengganti Ishiba masih terbatas, tekanan internal sangat besar sehingga mundurnya Ishiba dalam waktu dekat sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Jepang dan Korea Kena Tarif Dagang 25 Persen Mulai 1 Agustus 2025, Begini Reaksi PM Shigeru Ishiba
Penolakan Ishiba Mundur dan Negosiasi Perdagangan dengan AS
Meski demikian, Ishiba awalnya menyatakan akan tetap menjabat untuk memastikan tidak terjadi kekosongan politik saat Jepang menghadapi sejumlah tantangan penting.
Termasuk negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat dan mengatasi tekanan inflasi di dalam negeri.
"Saya akan tetap menjabat dan melakukan segala daya upaya untuk memetakan jalan menuju penyelesaian tantangan-tantangan ini," ujar Ishiba dalam konferensi pers.
Ia mengatakan berniat berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas kesepakatan perdagangan yang tengah berjalan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.