Jumat, 12 September 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Terungkap Pemicu Adu Tembak di Perbatasan Thailand dan Kamboja, Warga Sipil Jadi Korban

Konflik Thailand-Kamboja meletus lagi. Jet tempur dikerahkan, warga sipil tewas, dan sengketa Preah Vihear kembali membara.

Editor: Glery Lazuardi
Via Bangkok Post
TEMBAKKAN RUDAL - Pasukan Kamboja menembakkan peluncur roket BM-21 dari pangkalan mereka di Khao Laem pada Kamis pagi. Salah satu roket dilaporkan mendarat di sisi Thailand, menghantam area dekat Ban Tuan di Provinsi Si Sa Ket. (Gambar dari video yang diunggah oleh halaman Facebook Chumchon Khon Surin) 

Memuncaknya ketegangan mendorong militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16, salah satunya dilaporkan menyerang target militer Kamboja yang diyakini bertanggung jawab atas serangan ke wilayah Thailand.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara untuk menyerang target militer sesuai rencana," kata Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuwanon.

Serangan ini langsung dibalas oleh Kamboja. Perdana Menteri Hun Manet menyebut aksi tersebut sebagai bentuk invasi bersenjata.

“Kamboja selalu menjunjung penyelesaian damai atas setiap persoalan. Namun kali ini, kami tak punya pilihan selain merespons dengan kekuatan terhadap invasi bersenjata,” tegas Hun Manet dalam unggahan media sosial.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kamboja Tembak Pangkalan Militer Thailand, Tentara 2 Negara Baku Tembak di Perbatasan

Korban Sipil Berjatuhan, Ribuan Warga Mengungsi

Bentrok terbaru pada Kamis pagi (24/7) di dekat Candi Ta Moan Thom menyebabkan dua warga sipil Thailand tewasakibat peluru artileri yang menghantam permukiman.

“Peluru artileri jatuh ke permukiman warga,” kata Sutthirot Charoenthanasak, kepala distrik Kabcheing, Provinsi Surin.

“Dua orang tewas. Kami telah mengevakuasi sekitar 40.000 warga dari 86 desa ke lokasi yang lebih aman.”

Kamboja mengonfirmasi bahwa wilayah Provinsi Oddar Meanchey juga mengalami serangan dari pihak Thailand, terutama di sekitar kompleks kuil Ta Moan dan Ta Krabey.

Diplomasi Memanas: Duta Besar Ditarik, Jalur Komunikasi Putus

Seiring meningkatnya intensitas konflik, hubungan diplomatik Thailand–Kamboja merosot tajam. Thailand telah menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir diplomat Kamboja dari Bangkok. Kamboja pun melakukan hal serupa.

Kedua negara juga mulai melakukan pembalasan ekonomi. Kamboja melarang impor produk pertanian dari Thailand, serta memblokir siaran media Thailand. Sementara Thailand mengancam akan memutus pasokan listrik dan koneksi internet ke wilayah perbatasan.

Wilayah sengketa saat ini sebagian besar berakar dari perbedaan interpretasi terhadap peta perbatasan yang dibuat Prancis saat menjajah Kamboja antara 1863–1953.

Pada 1962, ICJ memberikan Preah Vihear kepada Kamboja. Namun Thailand bersikukuh bahwa wilayah sekitar candi masih belum jelas statusnya.

Konflik ini juga berdampak pada politik dalam negeri Thailand. Ketegangan di perbatasan sering kali dijadikan alat tekanan terhadap pemerintahan sipil oleh militer. Ayah PM Paetongtarn, Thaksin Shinawatra, dan bibinya Yingluck, keduanya digulingkan dengan dalih nasionalisme perbatasan yang dimainkan oleh kelompok konservatif.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan