Iran Gelar Perundingan Nuklir dengan Prancis, Jerman, Inggris di Istanbul
Teheran dan tiga negara Eropa bertemu di Istanbul untuk membahas nuklir Iran di tengah ancaman sanksi PBB dan desakan transparansi dari IAEA.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Kazem Gharibabadi mengatakan, diskusi dengan E3 berlangsung secara “serius, jujur, dan terperinci”.
Ia menegaskan bahwa Iran mengkritik sikap negara-negara Eropa terhadap konflik baru-baru ini dan menyampaikan posisi prinsipil Iran, termasuk penolakan terhadap mekanisme snapback.
“Disepakati bahwa konsultasi akan terus berlanjut,” ujar Gharibabadi usai pertemuan, seperti dikutip Al Jazeera.
Iran, bersama China dan Rusia, merupakan pihak yang masih berada dalam kesepakatan JCPOA, setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri pada 2018.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran berkomitmen membatasi program nuklirnya sebagai imbalan pencabutan sanksi internasional.
Sementara itu, Eropa menuntut Iran membuat komitmen konkret, termasuk kerja sama penuh dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan pertanggungjawaban atas 400 kilogram uranium yang telah diperkaya mendekati tingkat senjata, yang keberadaannya belum diketahui sejak serangan Israel bulan lalu.
Desakan Hentikan Pengayaan Uranium Tak Wajar
Reuters melaporkan, G7 mendesak Iran menghentikan pengayaan uranium yang dianggap tidak dapat dibenarkan.
G7 adalah forum internasional yang terdiri dari tujuh negara dengan ekonomi paling maju di dunia: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada.
Dibentuk pada tahun 1975 sebagai respons terhadap krisis ekonomi global, G7 bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam isu-isu ekonomi, politik, dan keamanan internasional.
Uni Eropa juga turut hadir sebagai peserta tetap meski bukan anggota resmi.
Menurut IAEA, Iran saat ini memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, jauh melampaui batas 3,67 persen yang disepakati dalam JCPOA, meski masih di bawah ambang 90 persen untuk pembuatan senjata.
Baca juga: Iran Siap Berperang dengan Israel, Tidak akan Menghentikan Program Nuklir, Kata Presiden Pezeshkian
Uranium adalah unsur radioaktif dengan simbol U dan nomor atom 92, ditemukan tahun 1789.
Isotop utamanya, U-235, digunakan dalam reaktor dan senjata nuklir karena bisa menjalankan reaksi fisi.
Karena langka, uranium perlu pengayaan sebelum digunakan.
Meski jadi sumber energi besar, penggunaannya berisiko bagi lingkungan dan keamanan global.
Tujuan Damai
Sumber: TribunSolo.com
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
![]() |
---|
Netanyahu Klaim Handphone, Obat-obatan, Makanan, Tomat, Semua Buatan Israel |
![]() |
---|
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
![]() |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
![]() |
---|
50 Soal PTS Bahasa Inggris Kelas 6 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban STS, UTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.