Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS

Para agresor secara bersamaan berupaya melaksanakan rencana yang bertujuan mendirikan "pemerintahan boneka" yang berpusat pada Reza Pahlavi, putra mantan raja tiran Iran yang diasingkan -- yang dulu didukung oleh AS -- dan agen Mossad, tambah pernyataan itu.

Rencana-rencana tersebut “diidentifikasi dan digagalkan” oleh kementerian, yang memberikan “pukulan telak” terhadap jaringan organisasi kelompok monarki dan para operatornya, selain berhasil menghadapi elemen-elemen pemuja aliran sesat.

Masih sebagai bagian dari langkah pencegahan, kementerian berhasil memantau dan mengganggu operasi psikologis musuh di dunia maya.

Upaya tersebut berujung pada penangkapan para administrator halaman media sosial yang terkait dengan operasi spionase dan intelijen asing.

Musuh juga telah mengarahkan ancaman dunia maya dan upaya sabotase pada infrastruktur teknologi informasi negara tersebut, yang juga digagalkan.

Sementara itu, para operator kementerian intelijen memantau dan menemukan tumpukan senjata milik kelompok teroris di sepanjang perbatasan negara.

Selain itu, mereka mencegah teroris mentransfer senjata ke perbatasan Republik Islam dan menyebarkannya dalam operasi melawan negara tersebut.

Tindakan kontraintelijen juga berhasil mengungkap dan menggagalkan rencana teroris rezim Israel untuk membunuh 23 pejabat Iran, beserta 13 konspirasi serupa dalam beberapa bulan menjelang perang.

Secara keseluruhan, upaya tersebut mencegah pembunuhan 35 pejabat senior sipil dan militer.

SUMBER: PRESS TV