Moeldoko di Jepang: Saatnya Politik Kasih Sayang Hadir dalam Resolusi Konflik Global
Moeldoko juga menyinggung sosok Iehiro Tokugawa, keturunan langsung dari keluarga Shogun Jepang
Editor:
Eko Sutriyanto
Politik kasih sayang, katanya, bukanlah sekadar retorika. Ia hadir dalam tindakan kecil yang adil dan penuh perhatian: sekolah yang tidak diskriminatif, layanan kesehatan yang terbuka untuk semua, hingga pembangunan infrastruktur yang merata—meski tanpa sorotan publik.
"Politik kasih sayang percaya bahwa bangsa ini bukan milik yang kuat saja, tapi milik semua yang pernah merasa kecil dan ingin didengar."
Menutup pidatonya, Moeldoko menyampaikan ajakan yang menyentuh hati.
"Mari kita bermain di bawah Pohon Kuri, Iehiro Tokugawa-San. Kita bersama-sama mewujudkan negara yang berperasaan—negara yang menjamin damai, aman, dan martabat bagi setiap warganya," katanya.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian diskusi lintas budaya mengenai peran shogun, kepahlawanan, dan nilai-nilai perdamaian global. Bagi masyarakat umum yang tertarik mengikuti diskusi serupa, komunitas Pencinta Jepang membuka kesempatan bergabung melalui email: tkyjepang@gmail.com.
Tidak Lulus SMA di Jepang Tetap Bisa Jadi Pengacara, Begini Caranya |
![]() |
---|
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
700 Poin Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Mission Impossible, Pecahkan Rekor Pribadi 11 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.