Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.260: Medvedev Tak Lagi Pegang Peran Penting di Kremlin

Hari ke-1.260 perang Rusia-Ukraina: Kremlin mulai pinggirkan Medvedev dari keputusan strategis, Belanda bantu €500 juta senjata untuk Ukraina.

Sergei KARPUKHIN / SPUTNIK / AFP
PERANG RUSIA-UKRAINA - Mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Putin yang kini menjadi wakil ketua dewan keamanan negara itu, terlihat sebelum pertemuan para pemimpin Rusia dan Tiongkok serta anggota kedua delegasi di Kremlin di Moskow pada 21 Maret 2023. Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.260: Kremlin mulai pinggirkan Medvedev dari keputusan strategis, Belanda bantu €500 juta senjata untuk Ukraina. (Foto Arsip Maret 2023) 

Ia dan Menteri Pertahanan Dovilė Šakalienė telah meminta Sekretaris Jenderal NATO untuk "mengambil langkah-langkah segera."

Langkah yang dimaksud adalah memperkuat kemampuan pertahanan udara di Lituania dan mempercepat implementasi penuh model rotasi pertahanan udara.

"Pertahanan udara sangat penting bagi keamanan sekutu," kata Budrys.

"Mengamankan sisi timur NATO harus tetap menjadi prioritas utama aliansi."

Medvedev Kian Tersingkir dari Pengambilan Keputusan di Kremlin

Kremlin mulai mengurangi keterlibatan Dmitry Medvedev dalam keputusan strategis Rusia.

Dmitry Medvedev adalah seorang politikus senior Rusia yang pernah menjabat sebagai Presiden Rusia dari 2008 hingga 2012 dan Perdana Menteri dari 2012 hingga 2020.

Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, posisi strategis yang membuatnya tetap berpengaruh dalam kebijakan luar negeri dan pertahanan Rusia.

Langkah ini dilakukan di tengah pertikaian nuklir antara Donald Trump dan Medvedev, menurut Institute for the Study of War (ISW).

ISW menyebut, Medvedev digambarkan memiliki "penilaian yang berbeda" dari Presiden Vladimir Putin soal isu nuklir.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1259: Utusan Khusus Trump Akan Kunjungi Moskow

Penilaian itu menyebut, "Kremlin secara rutin menggunakan Medvedev untuk memperkenalkan ancaman nuklir ke ruang informasi Rusia dan internasional."

Medvedev, mantan perdana menteri dan eks-presiden Rusia, menuduh Trump mengambil "langkah menuju perang" dengan memperketat ultimatum.

Trump menanggapi bahwa ia telah mengerahkan dua kapal selam nuklir ke lokasi strategis sebagai bentuk peringatan.

"Untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan menghasut ini lebih dari sekadar ancaman," tulis Trump di media sosial.

ISW: Rusia Abaikan Ancaman Kapal Selam AS

Institute for the Study of War (ISW) mengatakan, Kremlin merespons keputusan Donald Trump secara defensif.

ISW menyebut, tanggapan Kremlin terbagi dalam tiga kerangka utama.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan