Konflik Palestina Vs Israel
AS Tak Ikut Campur, Trump: Pendudukan Jalur Gaza adalah Urusan Israel
AS mengatakan tak ikut campur dengan rencana Israel menduduki Jalur Gaza. Presiden AS Trump sebut pendudukan Jalur Gaza adalah urusan Israel.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Kelaparan akibat pemblokiran bantuan ke Gaza mendorong ribuan warga Palestina pergi ke tempat-tempat bantuan yang dijaga ketat oleh Israel.
Banyak korban jiwa dan korban luka akibat serangan tentara Israel terhadap para pencari bantuan.
Sementara AS dan Israel mengambil peran seperti pahlawan dengan menyerukan penyaluran bantuan ke Jalur Gaza, baik melalui darat mau pun udara.
Pekan lalu, Netanyahu mengajak negara lain untuk bergabung dengan Israel untuk menjatuhkan bantuan ke Jalur Gaza.
"Beberapa (negara) sudah melakukannya. Kami menyediakan ruang udara, mengamankan airdrop, dan memastikan makanan sampai," kantor Netanyahu di platform X, Rabu (30/7/2025).
"Negara mana pun yang sungguh-sungguh ingin membantu, dipersilakan bergabung dengan kami," lanjutnya, lapor Al Jazeera.
Sekutunya, Trump, mengulangi pernyataannya bahwa AS mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Seperti yang Anda ketahui, Amerika Serikat baru-baru ini memberikan $60 juta untuk memasok makanan – sejujurnya, banyak sekali makanan – bagi rakyat Gaza yang jelas-jelas tidak begitu beruntung dengan makanan tersebut," ujar Trump kepada para wartawan pada hari Rabu, lapor Al Jazeera.
Israel menyalahkan Hamas atas memburuknya situasi di Jalur Gaza sebagai akibat dari Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Kelompok perlawanan Palestina termasuk Hamas menahan sekitar 250 orang dari perbatasan Israel, termasuk anggota militer selama Operasi Banjir Al-Aqsa.
Sementara Hamas mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk melawan rencana Israel yang ingin melanggengkan pendudukannya di Palestina sejak pendirian Israel pada tahun 1948 dan mengambil alih kompleks Masjid Al-Aqsa.
Israel mengatakan per 22 Juni 2025, dari sejumlah sandera yang dibebaskan, 50 di antaranya masih ditawan di Gaza.
Dari jumlah tersebut, 49 orang ditahan pada 7 Oktober 2023 dan satu sandera (Hadar Goldin) telah ditawan di Gaza sejak 2014.
Terkait pemblokiran jalur masuk bantuan ke Jalur Gaza, Israel mengklaim itu bertujuan menekan Hamas untuk menyerah, namun nyatanya hanya memperburuk situasi dan menyebabkan kelaparan massal, tak hanya menimpa warga Gaza tapi juga para sandera.
Sementara itu, pihak Israel dan Hamas belum menemukan kesepakatan dalam perundingan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar di Doha, Qatar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.