Konflik Rusia Vs Ukraina
Dubes AS: Zelensky Bakal Nimbrung Pertemuan Trump-Putin di KTT Alaska, Perdamaian Jadi Topik Utama
Dubes AS mengungkapkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpeluang hadir dalam pertemuan puncak antara Presiden Trump dan Presiden Putin
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
Di tengah huru-hara kedatangan Zelensky dalam KTT Alaska, Gedung Putih mulai membujuk para pemimpin Eropa untuk menerima kesepakatan yang memungkinkan Rusia menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina timur serta mempertahankan Krimea.
Sebagai imbalannya, Rusia akan menyerahkan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang sebagian masih didudukinya.
Laporan Wall Street Journal menambahkan bahwa usulan serupa pernah disampaikan langsung Presiden Vladimir Putin kepada utusan Donald Trump, Steve Witkoff, dalam sebuah pertemuan di Moskwa.
Namun, sejauh ini tidak jelas apakah Ukraina dan negara sekutunya akan menyetujui rencana tersebut.
Presiden Volodymyr Zelensky berulang kali menegaskan bahwa Ukraina menolak memberikan konsesi teritorial sebagai syarat perdamaian.
Kyiv memandang syarat Rusia seperti status netral, pengurangan kekuatan militer, pembatalan rencana bergabung dengan NATO, serta pencabutan sanksi Barat sebagai bentuk kapitulasi sepihak.
Sementara Moskwa juga menuntut penarikan pasukan Ukraina dari empat wilayah di tenggara dan demobilisasi militer, tuntutan yang dianggap tidak dapat diterima oleh pemerintah Ukraina.
Meski tantangan besar masih menghadang, Trump tetap optimistis peluang perjanjian damai tiga pihak yakni AS, Rusia, dan Ukraina masih ada.
Ia menyebut semua pihak, termasuk Putin dan Zelensky, “ingin melihat perdamaian”.
Menurutnya, Zelensky harus dipenuhi kebutuhannya agar siap menandatangani kesepakatan.
Trump bahkan mengklaim kepada BBC bahwa ia empat kali hampir mencapai kesepakatan damai dengan Rusia, meski mengaku “kecewa” dengan Putin.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.