Kamis, 14 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Drone Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Picu Ledakan dan Kerusakan, 1 Orang Tewas

Drone Ukraina hantam kilang minyak Saratov, Rusia, picu ledakan dan kerusakan, tercatat tewaskan 1 orang.

Kantor Kepresidenan Ukraina
ZELENSKY CURIGAI RUSIA - Gambar ini diambil dari Kepresidenan Ukraina pada Selasa (3/6/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky berbicara dalam acara KTT Sembilan Negara Nordik dan Bukares pada Senin, 2 Juni 2025. Militer Ukraina mengklaim telah menyerang sebuah kilang minyak di wilayah Saratov, terletak sekitar 842 kilometer dari Moskow, Minggu (10/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengklaim telah menyerang sebuah kilang minyak di wilayah Saratov, Rusia, dalam serangan pesawat tak berawak pada malam hari, yang menyebabkan ledakan dan kerusakan.

Kilang minyak di Saratov terletak sekitar 842 kilometer dari Moskow.

Untuk mencapai lokasi tersebut, dibutuhkan waktu mengemudi kurang lebih 14 jam.

Serangan ini terjadi di tengah peningkatan pertukaran udara harian antara kedua negara dan momentum diplomatik yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang.

Gubernur Saratov pada Minggu (10/8/2025) mengonfirmasi bahwa satu orang tewas dan beberapa apartemen serta fasilitas industri rusak akibat serangan tersebut.

Saratov tidak secara spesifik menyebut kilang minyak yang terkena.

Osama Bin Javaid dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow, mencatat bahwa drone Ukraina kali ini menargetkan area yang lebih dalam di wilayah Rusia dibandingkan serangan sebelumnya yang terfokus pada garis kontak di selatan dan barat.

Masih belum jelas apakah klaim Ukraina tentang target kilang minyak itu sepenuhnya benar.

Konflik Rusia-Ukraina dimulai setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, ketika Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya.

Ketegangan meningkat drastis setelah Revolusi Euromaidan 2014, yang mendorong Rusia mencaplok Krimea dan mendukung separatis di Donbas.

Konflik ini akhirnya meletus menjadi invasi skala penuh oleh Rusia pada Februari 2022 hingga hari ini.

Eskalasi di Medan Perang

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1265: Tak Hanya Putin, Eropa Desak AS Undang Zelensky ke Alaska

Selain serangan di Saratov, militer Ukraina pada Minggu juga menyatakan telah merebut kembali desa Bezsalivka di wilayah Sumy dari tentara Rusia.

Dilaporkan 18 tentara Rusia "dieliminasi" dalam pertempuran itu.

Desa Bezsalivka adalah sebuah pemukiman yang terletak di wilayah Sumy, Ukraina.

Jaraknya sekitar 61 kilometer dari kota Sumy, dengan perkiraan waktu tempuh mengemudi sekitar 1 jam 5 menit.

Dalam konteks konflik, desa ini menjadi salah satu titik pertempuran penting.

Berdasarkan laporan media, pasukan Rusia merebut beberapa desa di wilayah Sumy, termasuk Bezsalivka, pada bulan Mei 2025.

Langkah ini dilakukan Rusia sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan "zona penyangga" di sepanjang perbatasan.

Di sisi lain, Rusia juga melancarkan serangannya. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menembak jatuh 97 pesawat tak berawak Ukraina di atas Rusia dan Laut Hitam dalam semalam, serta 21 lainnya pada Sabtu (9/8/2025) pagi.

Selain itu, pada Sabtu, serangan pesawat tak berawak Rusia menghantam sebuah bus di wilayah Kherson Ukraina, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 16 lainnya.

Drone lain menghantam bus saat polisi merespons serangan tersebut, melukai tiga petugas.

Serangan Rusia di wilayah Zaporizhia juga menewaskan dua orang di komunitas Bilenkivska dan seorang wanita berusia 61 tahun di distrik Vasylivka pada hari yang sama.

Angkatan udara Ukraina sendiri melaporkan telah mencegat 16 dari 47 pesawat tak berawak Rusia yang diluncurkan semalam, sementara 31 sisanya menyerang target di 15 lokasi berbeda.

Tragedi juga melanda warga sipil di Odessa, Ukraina selatan, di mana tiga perenang tewas akibat benda-benda yang belum meledak di dua pantai yang dilarang untuk berenang.

Gubernur Daerah Oleh Kiper menyatakan mereka semua tertimpa benda peledak saat berenang di kawasan rekreasi terlarang.

Perang Berlanjut di Tengah Dorongan Diplomatik

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1263: Trump dan Putin Akan Bertemu di Alaska Bahas Pertukaran Wilayah

Konflik Rusia-Ukraina kini memasuki tahun keempat.

Di tengah eskalasi militer, para pemimpin Eropa menyambut baik rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mengakhiri konflik.

Trump sendiri berjanji mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika kembali menjabat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak segala usulan konsesi wilayah kepada Rusia.

Laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa pejabat Eropa yang bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance di Inggris pada Sabtu telah menyampaikan usulan perdamaian yang mencakup tuntutan gencatan senjata sebelum langkah lain diambil, dengan jaminan keamanan kuat dan pertukaran wilayah yang timbal balik.

Para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Finlandia, bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada Minggu mengeluarkan pernyataan bersama menyambut upaya Trump.

Mereka juga menekankan perlunya mempertahankan dukungan untuk Ukraina dan tekanan terhadap Rusia, mengingat perang ini memiliki dampak besar terhadap keamanan Eropa.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan