Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Korea

Kim Jong Un Tabuh Genderang Perang, Perintahkan Ekspansi Nuklir di Tengah Latihan AS-Korsel

Pimpinan Korut, Kim Jong Un menyerukan percepatan “ekspansi nuklirisasi” negaranya gegara AS dan Korsel gelar latihan militer Ulchi Freedom Shield

Foto oleh Kristina Kormilitsyna/Rossiya Segodnya/Kremlin
PUTIN KUNJUNGI DPRK - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia pada Senin (23/6/2025), memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tengah menyerukan percepatan “ekspansi nuklirisasi” negaranya, gegara AS dan Korsel gelar latihan militer Ulchi Freedom Shield 

TRIBUNNEWS.COM – Wilayah Asia Tenggara kembali memanas setelah Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menabuh genderang perang, menyerukan percepatan “ekspansi nuklirisasi” negaranya.

Desakan ini muncul dengan alasan latihan militer Amerika Serikat (AS)-Korea Selatan (Korsel) yang sedang berlangsung dapat memicu perang.

Latihan militer yang diberi nama Ulchi Freedom Shield (UFS) 2025 yang digelar Korsel dan AS berlangsung mulai tanggal 18-28 Agustus 2025.

Latihan ini ini dilaksanakan di berbagai lokasi di Korea Selatan, termasuk fasilitas militer utama seperti Camp Humphreys di Pyeongtaek, yang merupakan pangkalan militer terbesar AS di luar Amerika Serikat.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menegaskan latihan gabungan bersifat defensif dan bertujuan melindungi nyawa serta keselamatan rakyat, bukan untuk menyerang Korea Utara.

Namun Korut menganggap latihan militer ini sebagai sebuah ancaman, Kim bahkan menekankan bahwa latihan gabungan AS-Korsel mencerminkan niat “sangat bermusuhan dan konfrontatif” terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea.

Alasan tersebut yang mendorong Korut bersikap agresif, termasuk mempercepat ekspansi perluasan kemampuan nuklir.

"Hubungan militer AS-Korea Selatan yang semakin intensif dan aksi pamer kekuatan merupakan manifestasi paling jelas dari keinginan mereka untuk memicu perang," kata Kim seperti dikutip kantor berita resmi Korut, KCNA.

"Situasi yang ada saat ini mengharuskan kita untuk membuat perubahan radikal dan cepat dalam teori dan praktik militer yang ada serta perluasan nuklirisasi yang cepat," tegasnya,

Mengukur Kekuatan Nuklir Korut

Baca juga: Korut Kembali Kirim 30.000 Tentara ke Rusia: Perang Mencekam, Nasib Ukraina Diujung Tanduk

Korea Utara telah menjadi sorotan dunia internasional karena perkembangan pesat dalam program senjata nuklirnya.

Sejak uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006, Korut terus meningkatkan kemampuan teknologinya, meskipun menghadapi sanksi internasional yang ketat.

Jumlah hulu ledak nuklir Korea Utara diperkirakan 20–60 unit, menurut analisis berbagai lembaga intelijen internasional, termasuk Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) dan Federasi Ilmuwan Amerika (FAS).

Namun, karena sifat tertutup rezim Pyongyang, angka pastinya sulit diverifikasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korut telah menunjukkan kemampuan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Selain itu, negara ini juga mengembangkan rudal balistik jarak menengah dan pendek, serta senjata nuklir miniatur yang bisa dipasang pada rudal konvensional.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan