Konflik Rusia Vs Ukraina
Macron Sebut Putin 'Predator' dan Minta Eropa Tak Mudah Percaya: Jarang Menepati Komitmennya
Menanggapi rencana pertemuan antara Putin dan Zelensky, Macron menyebut Presiden Rusia itu jarang menepati komitmennya.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Suci BangunDS
Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut belum siap untuk segera kembali ke perdamaian dan tatanan demokrasi yang terbuka.
Macron menekankan bahwa orang Eropa tidak boleh naif.
Presiden Prancis menambahkan, ia tidak mengeklaim adanya ancaman langsung berupa serangan terhadap Prancis.
Namun, ia yakin tindakan Rusia menimbulkan risiko berkelanjutan bagi seluruh Eropa.
Tak Sependapat dengan Trump
Macron mengatakan kepada NBC News bahwa ia tidak sependapat dengan optimisme Trump tentang tercapainya kesepakatan damai.
Menurutnya, fakta menunjukkan bahwa Putin saat ini tidak tertarik pada perdamaian, meskipun ia mengakui bahwa ia mungkin tampak "terlalu pesimis".
Macron juga menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia jika Moskow gagal dalam negosiasi.
Pada Senin (18/8/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky muncul dalam pertemuan penting dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di Gedung Putih.
Setelah pertemuan itu, Trump mengunggah di Truth Social, ia telah menelepon Putin untuk mulai mengatur pembicaraan antara Presiden Rusia dan Zelensky.
Trump mengatakan, setelah pertemuan bilateral semacam itu, di lokasi yang akan ditentukan, akan ada pertemuan trilateral di mana Presiden AS akan bergabung dengan mereka.
Baca juga: Isu Sensitif, Zelensky Hanya Mau Bicara Berdua dengan Putin soal Teritorial
Seorang penasihat Putin kemudian mengatakan, Trump dan Putin berbicara selama 40 menit melalui telepon pada hari Senin.
Masih harus dilihat seberapa mudah mempertemukan dua musuh bebuyutan tersebut secara langsung di meja perundingan untuk pertama kalinya sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022.
Selama berbulan-bulan, Zelensky telah mendesak untuk bertemu Putin, meskipun ini mungkin merupakan cara untuk membuktikan argumennya bahwa Rusia tidak serius dalam mencapai perdamaian, karena ia yakin Kremlin tidak berminat pada pertemuan semacam itu.
Di sisi lain, Moskow telah berulang kali menolak gagasan pertemuan Putin-Zelensky.
Pernyataan yang tidak mengikat dari ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, pada Senin malam mengatakan bahwa "sangatlah bermanfaat" untuk "menjajaki kemungkinan meningkatkan jumlah perwakilan" dari delegasi Rusia dan Ukraina dalam negosiasi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.