Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Obsesi Israel Kuasai Gaza Lewat Operasi Gideon's Chariots B: IOF Didukung 33.000 Tentara Cadangan

Operasi militer 'Gideon’s Chariots B' menjadi cara Israel, menjalankan 'obsesi' untuk menguasai penuh Gaza, Palestina, lewat serangan brutal.

IDF
IDF - Foto yang diambil dari laman resmi IDF hari Selasa, 8 Juli 2025, memperlihatkan tentara Israel beroperasi di Khan Yunis, Jalur Gaza. Operasi militer 'Gideon’s Chariots B' menjadi cara Israel, menjalankan 'obsesi' untuk menguasai penuh Gaza, Palestina, lewat serangan brutal. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel (IOF) mengumumkan dimulainya fase kedua operasi militer 'Gideon’s Chariots B' di Jalur Gaza, Palestina, meluncurkan manuver awal untuk mengepung Kota Gaza, diumumkan Rabu (20/8/2025).

Operasi Gideon’s Chariots adalah serangan darat utama yang diluncurkan oleh Israel di Jalur Gaza yang terjadi setelah serangan udara menewaskan ratusan warga Palestina dalam beberapa hari terakhir dan selanjutnya melemahkan jaringan perawatan kesehatan Gaza.

Dengan dukungan angkatan udara mematikan Israel, operasi ini menargetkan Gaza selatan dan utara, mengutip Al Jazeera.

Menurut juru bicara IOF, Divisi 162nd telah memulai operasi dari Jabalia di barat laut sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk memperketat pengepungan di kota Gaza.

Juru bicara IOF mengatakan, operasi militer Gideon’s Chariots B berpotensi dapat memakan waktu lama, tetapi bisa dihentikan tergantung pada arahan politik. 

Ia menambahkan bahwa manuver sedang dilakukan oleh unit wajib militer IOF yang didukung oleh 133.000 tentara cadangan.

Pada saat yang sama, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan pernyataan kepada para pemukim di lokasi pengungsian Gaza, memperingatkan kemungkinan akan terkena ledakan berat dan tembakan artileri.

Operasi Gideon’s Chariots B secara luas dipandang sebagai bagian dari rencana pembersihan etnis yang lebih luas terhadap penduduk Gaza, yang bertujuan untuk mengurangi populasi kota melalui pengepungan, penghancuran, dan pemindahan paksa dengan kedok manuver militer, mengutip Al Mayadeen.

Media Israel melaporkan bahwa rencana tersebut dirancang dalam dua fase utama selama empat bulan.

  •  Tahap Pertama

Pada tahap pertama, pasukan pendudukan Israel bertujuan untuk membangun apa yang disebut 'zona kemanusiaan' dengan infrastruktur terbatas di selatan Jalur Gaza, menciptakan kondisi untuk evakuasi massal warga sipil dari Kota Gaza.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sedang Berlangsung Serangan Besar-besaran Israel di Gaza

Ini akan diikuti oleh manuver darat untuk menyelesaikan pengepungan kota sambil melanjutkan evakuasi.

  • Tahap Kedua

Tahap kedua diatur untuk melibatkan masuknya pasukan pendudukan secara bertahap ke Kota Gaza itu sendiri.

Didukung oleh serangan udara yang berkelanjutan dan penembakan artileri sampai kota itu sepenuhnya ditangkap.

81 Warga Gaza Meninggal usai Digempur Israel

Setidaknya 81 warga Palestina telah tewas di Gaza oleh serangan Israel dan kelaparan paksa sejak fajar ketika militer Israel mengatakan telah memulai tahap pertama dari serangan yang direncanakan tersebut, dilaporkan Al Jazeera, Kamis (21/8/2025).

Yakni serangan untuk merebut pusat kota terbesar di Kota Gaza, di mana hampir satu juta orang dalam kondisi berbahaya.

Tiga warga Palestina lainnya mati kelaparan di daerah kantong yang terkepung pada hari Rabu (20/8/2025), sehingga jumlah total kematian terkait kelaparan menjadi 269, termasuk 112 anak-anak.

Serangan Israel termasuk serangan terhadap sebuah tenda yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Gaza selatan yang menewaskan tiga orang.

Mohammed Shaalan, mantan pemain basket nasional Palestina terkemuka, adalah korban terbaru dari penembakan di titik distribusi bantuan GHF, ketika pasukan Israel menembaknya mati di Gaza selatan.

Tak hanya itu, setidaknya 30 pencari bantuan tewas pada hari Rabu (20/8/2025).

Dam hingga saat ini Gaza telah dikuntit oleh kelaparan karena blokade Israel yang menghukum dan serangan yang sedang berlangsung telah mencekik makanan, bahan bakar, dan pasokan medis.

IOF Setujui Pendudukan Kota Gaza

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Eyal Zamir telah menyetujui  rencana untuk menduduki Kota Gaza, yang mencakup dua fase tersebut.

Diperkirakan Operasi Gideon’s Chariots akan  memakan waktu empat bulan untuk dieksekusi, menurut perkiraan Israel.

Pada 7 Agustus 2025 lalu,  kabinet Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mencakup pendudukan Kota Gaza, meskipun pertemuan itu ditandai oleh  ketegangan yang tajam ketika Kepala Staf  Eyal Zamir menimbulkan beberapa kekhawatiran, termasuk peringatan tentang ancaman serius dan segera terhadap tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza, hanya untuk memiliki semua keberatannya diberhentikan oleh anggota dewan.

Di antara kekhawatiran utama Zamir adalah bahwa setelah menduduki Kota Gaza,  militer Israel mengantisipasi menghadapi operasi perang gerilya oleh Hamas di dalam wilayah yang dikuasai.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan