Konflik Cina dan AS
China Gunakan HIMARS 'KW' Mirip Buatan AS Jadi Target dalam Latihan Militer, Bersiap Serang Taiwan?
Latihan militer China yang meniru sistem HIMARS buatan AS telah memicu kekhawatiran baru kalau China bersiap menyerbu Taiwan
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
"China belajar dari kesalahan Rusia, tidak mengulanginya," kata seorang pejabat pertahanan.
Dengan meniru tanda panas HIMARS dalam pelatihan, Beijing membangun katalog kerentanan untuk dieksploitasi dalam konflik nyata.

Psy-War dan Pesan Politik
Selain aspek taktis, latihan "HIMARS palsu" juga membawa pesan psikologis alias psy-war yang ditujukan langsung ke Taipei dan Washington.
Dengan menunjukkan kemampuannya untuk meniru dan berlatih mengalahkan HIMARS, Beijing ingin menyampaikan pesan bahwa penjualan senjata Amerika tidak mampu mengubah keseimbangan strategis di Selat Taiwan.
Narasi ini bertujuan untuk mengekang rasa percaya diri Taiwan yang berlebihan terhadap sistem Barat dan berfungsi sebagai peringatan bagi negara-negara kawasan lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.
Tiongkok secara konsisten menganggap latihan Han Kuang Taiwan sebagai "pertunjukan simbolis" dan latihan terbaru ini memperkuat keyakinan bahwa PLA mampu mengalahkan persiapan pertahanan apa pun oleh Taipei.
Pada saat yang sama, Beijing juga ingin memperingatkan Washington bahwa aset serangan presisinya akan ditantang di setiap wilayah Indo-Pasifik.

Alternatif Lokal dan Modernisasi PLA
Sistem artileri roket jarak jauh PCL-191 buatan lokal, yang sering disebut sebagai "setara HIMARS", menunjukkan aspirasi Beijing untuk tidak hanya menyaingi tetapi melampaui kemampuan roket artileri Amerika.
Dengan menguji sistemnya sendiri terhadap replika HIMARS, PLA memvalidasi kinerja senjata buatan dalam negeri dalam simulasi pertempuran sesungguhnya.
Penggunaan penghasil panas memungkinkan pengujian sensor dan sistem penargetan dalam kondisi yang mirip dengan peperangan sesungguhnya, sehingga mempertajam kesiapan PLA.
Latihan ini juga menunjukkan bagaimana Tiongkok membayangkan operasi gabungan yang menyatukan artileri roket, pesawat tak berawak, peperangan elektronik, dan rudal balistik menjadi doktrin ofensif yang kohesif.
PLA tidak hanya meniru teknologi Barat, tetapi juga mengadaptasinya dalam arsitektur medan perangnya sendiri.
Selat Taiwan Jadi Laboratorium Peperangan
Uji target HIMARS merupakan lambang meningkatnya perlombaan senjata di Indo-Pasifik.
Ini menunjukkan bagaimana Selat Taiwan kini telah menjadi laboratorium peperangan berintensitas tinggi, tempat sistem Barat menghadapi tindakan balasan Tiongkok sebagai pratinjau konflik di masa mendatang.
Amerika Serikat diperkirakan akan memperluas penempatan HIMARS di pangkalan sekutu, memperkuat teknik kamuflase dan menggabungkannya dengan lapisan pertahanan udara tambahan.
Konflik Cina dan AS
Kronologi Penemuan Jenazah Penyanyi Lawas Yetty Wijaya, Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Rumah |
---|
Masih Pemulihan Pasca-operasi Lambung, Penyebab Lisa Mariana Belum Rampung Diperiksa KPK |
---|
Tujuh Film Indonesia Terlaris Bioskop Tahun 2025, Mira Lesmana: Sineas Harus Peka pada Pasar |
---|
Promo Alfamart, Superindo, dan Indomaret 27 Agustus 2025: Minyak Goreng 2L Rp37.800, Popok Rp42.900 |
---|
Prabowo Terkesan Lihat Dokter yang Pilih Mengabdi di Indonesia Meski Gaji Luar Negeri Lebih Besar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.