Martin-Baker US16E: Kursi Lontar Berteknologi Tinggi di Jet Tempur F-35
Di balik kecepatan dan teknologi siluman F-35, ada satu fitur yang bisa menentukan hidup atau mati pilotnya, yakni kursi lontar.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – F-35 Lightning II merupakan salah satu pesawat tempur paling canggih dan unggulan saat ini.
Mengutip Slash Gear, jet tempur ini memiliki banyak keunikan.
Salah satunya adalah helm khusus yang dibuat secara personal untuk setiap pilot.
Ada pula varian yang mampu lepas landas pendek dan melakukan pendaratan vertikal seperti helikopter.
Dengan kemampuan daya tembak, teknologi siluman, kecepatan tinggi, dan manuvernya, F-35 menjadi salah satu jet tempur tercanggih di dunia.
Namun, ada satu fitur yang membuatnya semakin istimewa, yakni kursi lontar penyelamatnya.
Kursi Lontar Canggih Seharga $120.000
Kursi lontar pada F-35 memang tergolong mahal, sekitar $120.000 (1,95 miliar rupiah) per unit, namun fitur keselamatannya sangat lengkap.
Kursi ini dirancang untuk memastikan keselamatan pilot jika terjadi keadaan darurat.

Salah satu keunggulannya adalah sebuah fitur yang memungkinkan pelontaran pilot dengan aman terlepas dari ukuran dan berat badan mereka.
Desainnya juga memenuhi Kriteria Cedera Leher (NIC), yaitu standar internasional untuk meminimalkan risiko cedera saat proses pelontaran.
Selain itu, kursi ini dilengkapi berbagai fitur penting, seperti sistem suplai oksigen, pendingin termal, perlindungan anti-G (efek negatif gaya gravitasi tinggi), komunikasi di dalam helm dan Head-Mounted Display (HMD).
Tak hanya itu, kursi ini juga dapat melepaskan sabuk pengaman terintegrasi secara otomatis saat mendarat di air, sehingga parasut dan rakit penyelamat bisa langsung digunakan.
Baca juga: Putin Dikawal Pulang ke Rusia dengan Jet Tempur Canggih F-35, Kremlin Unggah Video dari dalam Kabin
Fitur Pelontar Otomatis di Varian F-35B
Kursi lontar F-35 dibuat oleh Martin-Baker, perusahaan penerbangan asal Inggris yang sudah berpengalaman mengembangkan sistem penyelamatan awak sejak 1940-an.
Produk mereka untuk F-35, yaitu kursi lontar US16E, digunakan di semua varian F-35.
Namun, ada satu fitur yang membuat varian F-35B berbeda dari jet tempur lainnya: sistem pelontar otomatis.
Fitur ini dirancang khusus untuk menghadapi risiko unik pada F-35B, yang memiliki kemampuan Short Take-Off and Vertical Landing (STOVL), termasuk melayang di udara.
Dalam situasi darurat, sistem ini dapat melontarkan pilot secara otomatis tanpa perlu menekan tombol eject, terutama ketika pesawat melayang, lepas landas pendek, atau mendarat vertikal.
Contoh Nyata: Insiden F-35B Tahun 2022
Meski tidak secepat F-22 Raptor yang mampu melaju hingga 1.534 mil per jam, F-35 tetap memiliki kecepatan tinggi, yakni lebih dari 1.228 mil per jam — melebihi kecepatan suara.
Pada kondisi seperti ini, proses pelontaran bisa menjadi sangat berbahaya.
Jika seorang pilot harus melontarkan diri saat jet melaju dengan kecepatan supersonik, dalam sekejap, kondisi normal berubah menjadi tekanan ekstrem yang harus ditahan tubuh pilot, sementara kursi berupaya menurunkan kecepatannya hingga aman.
Pada tahun 2022, EurAsian Times membagikan video dari YouTube yang memperlihatkan insiden jatuhnya F-35B di Pangkalan Cadangan Gabungan Fort Worth, Texas.
Dalam insiden tersebut, kursi lontar US16E berhasil melakukan pelontaran otomatis tepat waktu, menyelamatkan nyawa pilot.
Kecanggihan F-35 Lightning II
Mengutip Economic Times, F-35 adalah jet tempur multiperan generasi kelima milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Jet ini memiliki kemampuan unggul untuk bertahan di lingkungan ancaman canggih dan dirancang agar tetap mampu beroperasi.
Dengan performa aerodinamis dan avionik terintegrasi yang mutakhir, F-35 menghadirkan kemampuan siluman generasi baru, kewaspadaan situasional yang lebih baik, serta mengurangi kerentanan bagi Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya.
F-35 adalah pesawat tempur multiperan yang lincah, serbaguna, berkinerja tinggi, dan berkemampuan manuver ekstrem.
Jet ini menggabungkan teknologi siluman, fusi sensor, dan kesadaran situasional yang luar biasa.
Baca juga: Cara Militer AS Beri Kesempatan Kedua kepada Pesawat C-130J Super Hercules untuk Kembali Terbang
Paket sensor canggih F-35 dirancang untuk mengumpulkan, menggabungkan, dan mendistribusikan lebih banyak informasi, memberikan pilot keunggulan menentukan atas lawan.
F-35 juga mampu memberikan identifikasi target yang akurat serta serangan presisi dalam segala kondisi cuaca.
Integrasi sistem misi dan fitur visibilitas over-the-nose yang luar biasa dirancang untuk meningkatkan efektivitas pilot secara signifikan.
Pentingnya Kursi Pelontar pada Jet Tempur
Mengutip WION, kursi lontar pada jet tempur dirancang khusus untuk menyelamatkan nyawa pilot dalam keadaan darurat.
Teknologi ini mampu melontarkan pilot dalam hitungan detik dan membuka parasut secara otomatis, bahkan ketika jet melaju pada kecepatan sangat tinggi.
Mengapa Kursi Lontar Penting?
Jet tempur bergerak pada kecepatan luar biasa tinggi.
Jika jet mengalami kerusakan atau kehilangan kendali, pilot harus segera meninggalkan pesawat.
Di sinilah kursi lontar menjadi harapan terakhir bagi keselamatan mereka.

Cara Kerja Kursi Pelontar
Ketika pilot menarik tuas lontar, muatan peledak di kursi akan menyala.
Proses ini akan melontarkan kursi keluar dari jet dan mengosongkan pesawat dalam waktu kurang dari dua detik.
Desain kursi juga memastikan pilot terhindar dari sirip ekor dan sayap saat proses pelontaran berlangsung.
Lontaran Aman pada Kecepatan Tinggi
Baca juga: Angkatan Udara AS Berniat Beli Drone yang Sama Persis dengan Shahed-136 Iran, Perlombaan Dimulai
Banyak kursi pelontar modern yang berfungsi optimal bahkan pada kecepatan di atas 1.100 km/jam dan dari permukaan tanah hingga ketinggian 15.000 meter.
Kursi ini dirancang khusus untuk melindungi pilot dari tekanan angin ekstrem, perubahan tekanan udara mendadak, dan potensi cedera serius.
Semua perlindungan tersebut didukung material yang diperkuat dan teknologi pelindung khusus.
Mekanisme Parasut Otomatis
Begitu kursi meninggalkan pesawat, sensor dan pengatur waktu otomatis akan membuka parasut pada saat yang tepat.
Bahkan jika pilot tidak sadarkan diri, sistem ini akan memastikan parasut tetap terbuka sehingga pilot dapat mendarat dengan aman.
Proses ini biasanya otomatis.
Perlengkapan Bertahan Hidup
Di bawah setiap kursi pelontar terdapat paket perlengkapan darurat seperti air minum, radio komunikasi dan suar penyelamat.
Perlengkapan ini membantu pilot bertahan hidup setelah mendarat, baik di laut, gurun, maupun hutan.
Perlengkapan tambahan terus ditingkatkan berdasarkan umpan balik dari para pilot untuk memaksimalkan peluang keselamatan.
Perkembangan Teknologi Kursi Lontar
Kursi lontar modern kini menggunakan material yang lebih ringan dan kuat, roket pelontar yang lebih bertenaga, desain ergonomis untuk semua ukuran tubuh pilot.
Selain itu, setiap kursi diuji dalam berbagai skenario keadaan darurat.
Para teknisi juga mempelajari setiap insiden kecelakaan untuk meningkatkan keamanan kursi di masa mendatang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.