Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Unit Militer Israel Geram atas 'Penyesalan' Netanyahu terkait Serangan RS Nasser

Ketegangan internal mengguncang militer Israel setelah PM Netanyahu menyatakan 'penyesalan mendalam' atas serangan RS Nasser.

RNTV/TangkapLayar
SITUASI GAZA - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel.Ketegangan internal mengguncang militer Israel setelah PM Netanyahu menyatakan 'penyesalan mendalam' atas serangan RS Nasser. 

Namun, tidak ada bukti yang disampaikan ke publik, dan klaim tersebut langsung dibantah oleh Hamas, yang menegaskan bahwa tidak ada pejuang mereka di antara korban, dikutip dari Al Jazeera.

Kronologi Serangan Israel terhadap RS Nasser

Serangan terhadap Rumah Sakit Nasser pada Senin (25/8/2025) pagi terdiri dari dua serangan berurutan yang dikenal sebagai double tap strike, taktik militer kontroversial yang kerap dikritik sebagai kejahatan perang.

Serangan pertama menghantam lantai atas rumah sakit sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. 

Di lokasi itu, juru kamera Reuters, Hussam al-Masri, sedang mengoperasikan siaran langsung. 

Siaran langsung terputus seketika ketika drone Israel melepaskan tembakannya.

Beberapa menit kemudian, saat petugas penyelamat dan jurnalis lainnya bergegas ke lokasi untuk membantu, serangan kedua menghantam, menewaskan empat jurnalis tambahan dan beberapa tenaga medis. 

Serangan semacam ini dianggap sebagai pelanggaran Konvensi Jenewa karena menargetkan petugas penyelamat dan warga sipil yang terluka.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa serangan itu menewaskan 20 orang, termasuk lima wartawan dan empat tenaga kesehatan. 

Di antara korban jurnalis adalah Ahmed Abu Aziz, Mariam Abu Daqqa, Mohammad Salama, dan Moaz Abu Taha, semuanya sedang menjalankan tugas peliputan.

Taktik double tap strike bukan hal baru. 

Amerika Serikat pertama kali diketahui menggunakannya secara ekstensif selama masa kepresidenan Barack Obama. 

Kini, Israel secara rutin mengadopsi taktik yang sama dalam perangnya di Gaza, menurut laporan investigasi dari media lokal +972 dan Local Call.

Salah satu sumber dari ruang komando militer Israel mengatakan bahwa perencana operasi tahu bahwa serangan kedua akan menghantam para penyelamat dan warga sipil yang selamat dari serangan pertama. 

“Mereka tahu siapa yang mereka bunuh. Ini adalah taktik untuk mencegah penyelamatan,” kata sumber tersebut.

Penggunaan serangan ganda terhadap fasilitas kesehatan yang dipenuhi jurnalis dan tenaga medis jelas melanggar hukum humaniter internasional. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan