Gempa di Afghanistan
Daftar Gempa Mematikan di Afghanistan Sejak 2015, Gempa Terbaru Menewaskan Setidaknya 800 Orang
Inilah beberapa gempa yang terjadi di Afghanistan dalam satu dekade terakhir. Bencana ini memperparah krisis yang telah terjadi di Afghanistan.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Endra Kurniawan
Krisis ekonomi Afghanistan menyebabkan 23 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan perempuan dan anak perempuan terdampak secara tidak proporsional.
Hak-Hak Perempuan dan Anak Perempuan
Dekrit Taliban melanggar hak perempuan dan anak perempuan atas pendidikan, pekerjaan, kebebasan bergerak, dan berekspresi.
Taliban mencabut perlindungan terhadap korban kekerasan berbasis gender, membatasi akses perempuan terhadap layanan kesehatan, serta melarang mereka berolahraga atau mengunjungi taman.
Selain itu, Taliban memberlakukan peraturan jilbab dan mahram (wali laki-laki) yang ketat, sehingga perempuan sulit bepergian, bekerja, atau berobat.
Taliban juga mengeluarkan undang-undang tentang promosi kebajikan dan pencegahan keburukan yang melarang perempuan bepergian atau menggunakan transportasi umum tanpa wali laki-laki.
Perempuan dan anak perempuan diwajibkan menutupi wajah di depan umum, dilarang bernyanyi, dan tidak boleh membiarkan suara mereka terdengar di luar rumah.
Krisis Ekonomi dan Kemanusiaan
Lebih dari setengah penduduk Afghanistan—sekitar 23,7 juta jiwa—membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak pada tahun 2024.
12,4 juta orang menghadapi kerawanan pangan dan 2,9 juta orang berada dalam kondisi darurat kelaparan.
Hingga November 2024, Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan PBB hanya menerima 31 persen dari total dana yang dibutuhkan, menyebabkan banyak program kemanusiaan terpaksa ditutup.
Hilangnya bantuan asing memperburuk kondisi layanan kesehatan Afghanistan dan meningkatkan risiko malnutrisi serta penyakit akibat perawatan medis yang tidak memadai.
Baca juga: Rusia Akui Emirat Islam Afghanistan di Bawah Taliban, Jadi Negara Pertama yang Jalin Hubungan
Pelanggaran HAM: Penangkapan, Penyiksaan, dan Eksekusi
Dalam dua laporan yang mencakup kuartal pertama dan kedua 2024, Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mendokumentasikan 98 kasus penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, 20 kasus penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap mantan pejabat pemerintah dan personel keamanan, dan 9 anggota pasukan keamanan mantan pemerintah tewas.
UNAMA juga menerima laporan bahwa warga Afghanistan yang dipaksa kembali dari Pakistan mengalami penyiksaan, perlakuan buruk, dan kekerasan lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.