Selasa, 2 September 2025

Gempa di Afghanistan

Daftar Gempa Mematikan di Afghanistan Sejak 2015, Gempa Terbaru Menewaskan Setidaknya 800 Orang

Inilah beberapa gempa yang terjadi di Afghanistan dalam satu dekade terakhir. Bencana ini memperparah krisis yang telah terjadi di Afghanistan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
GEMPA DI AFGHANISTAN - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, memperlihatkan situasi akibat gempa M 6,0 yang melanda Afghanistan pada Minggu (31/8/2025) tengah malam waktu setempat. Inilah daftar beberapa gempa yang terjadi di Afghanistan dalam satu dekade terakhir. 

Taliban juga melakukan hukuman fisik, termasuk cambuk di depan umum terhadap 147 pria, 28 perempuan, dan 4 anak laki-laki.

Kaum LGBT di Afghanistan menghadapi penganiayaan berat dan perlakuan kejam yang dapat dikategorikan sebagai tindakan penyiksaan.

Serangan terhadap Media dan Masyarakat Sipil

Taliban terus membatasi kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.

Mereka menahan serta menyiksa jurnalis dan kritikus pemerintah.

Pada September 2024, Taliban melarang siaran langsung program politik, membatasi wawancara hanya kepada individu yang telah disetujui sebelumnya, dan melarang kritik terhadap kelompok mereka.

Pengungsi Afghanistan

Lebih dari 665.000 pengungsi Afghanistan di Pakistan dipaksa kembali ke negaranya setelah Pakistan melancarkan kampanye intimidasi, penangkapan, dan deportasi pada akhir 2023 yang menargetkan "warga negara asing ilegal".

Banyak di antara mereka sudah tinggal di Pakistan selama puluhan tahun atau bahkan lahir di sana.

Setibanya di Afghanistan, mereka menghadapi krisis ekonomi, keterbatasan perumahan, dan minimnya akses pendidikan.

Serangan terhadap Warga Sipil

Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP), afiliasi ISIS, melancarkan serangan terhadap minoritas etnis dan agama, terutama komunitas Hazara.

ISKP juga menargetkan Taliban dan melancarkan aksi yang melukai serta menewaskan warga sipil.

Pada 18 Mei 2025, ISKP mengeluarkan pernyataan ancaman terhadap LSM, media, dan lembaga bantuan asing.

Taliban Meminta Bantuan Internasional

GEMPA DI AFGHANISTAN - Tangkap layar YouTube TRT World memperlihatkan situasi pascagempa M 6,0 di Afghanistan, 1 September 2025. Lebih dari 600 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa ini.
GEMPA DI AFGHANISTAN - Tangkap layar YouTube TRT World memperlihatkan situasi pascagempa M 6,0 di Afghanistan, 1 September 2025. Lebih dari 600 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa ini. (Tangkap layar YouTube TRT World)

Atas bencana ini, Taliban meminta bantuan dunia karena pemerintah menghadapi tugas berat menangani bencana besar di tengah pemotongan dana internasional.

“Dukungan dari komunitas internasional dipandang penting,” kata Abdul Rahman Habib, juru bicara Kementerian Perekonomian, mengutip Al Jazeera.

Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengatakan gempa bumi telah memperparah tantangan kemanusiaan yang ada di Afghanistan, dan mendesak para donor internasional untuk mendukung upaya bantuan.

“Situasi ini menambah kematian dan kehancuran di antara tantangan lain, termasuk kekeringan dan pemulangan paksa jutaan warga Afghanistan dari negara-negara tetangga,” tulis Grandi di X.

“Semoga, komunitas donor tidak ragu untuk mendukung upaya bantuan.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan