Top Rank
10 Diplomat Tewas secara Tragis: Zetro Dihabisi Pembunuh Bayaran, Dua Bulan Usai Kematian Arya Daru
Berikut 10 sosok diplomat yang tewas secara tragis. Termasuk kematian diplomat Arya Daru hingga Zetro Purba yang tewas ditembak pembunuh bayaran.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Seorang diplomat Indonesia Zetro Leonardo Purba (40) tewas ditembak saat sedang bersepeda di luar apartemennya di ibu kota Peru, Lima, pada Senin (1/9/2025).
Zetro Purba merupakan pegawai kanselerai di KBRI di Lima, mengutip akun KJRI Melbourne, Australia, Zetro pernah ditempatkan di KJRI Melbourne.
Sementara Zetro menjadi korban dugaan pembunuhan, lima bulan setelah tiba di negara tersebut.
Dilaporkan, Zetro Purba tewas setelah ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal yang diduga pembunuh bayaran.
Anggota Kepolisian Nasional Peru (PNP) saat ini tengah menyelidiki pembunuhan yang terjadi di distrik Lince, Lima tersebut.
Awalnya Zetro Purba dicegat oleh dua pria bersepeda motor di Jalan César Vallejo.
Lantas para penyerang melepaskan tiga tembakan ke arahnya sebelum melarikan diri, mengutip Peru 21, Selasa (2/9/2025).
Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun dinyatakan tewas karena luka-lukanya.
Sementara istrinya, yang telah menunggunya di pintu masuk gedung apartemen mereka, tidak terluka.
Ia dan anggota keluarga lainnya kini berada di bawah perlindungan polisi Peru.
3. Anne Smedinghoff
Seorang penyerang meledakkan sebuah kendaraan yang penuh dengan bahan peledak di pusat Qalat, Afghanistan tepat ketika konvoi militer AS melewati gubernur provinsi dan rombongannya, pada April 2013 lalu.
Ledakan itu menewaskan dan melukai beberapa orang dari kedua kelompok, termasuk seorang diplomat muda Amerika Serikat (AS) yang berbasis di Kabul, Anne Smedinghoff.
Secara terpisah, 10 anak-anak dan seorang wanita Afghanistan tewas oleh serangan udara selama pertempuran selama berjam-jam di bagian terpencil provinsi Kunar timur pada hari yang sama, kata pejabat senior setempat.
4. Francis Meloy
Duta Besar AS untuk Lebanon Francis Meloy, serta penasihat ekonominya Robert O Waring dan sopir Lebanon mereka menghilang pada bulan Juni 1976 saat mereka melintasi Garis Hijau, pembagian antara sektor Kristen dan Muslim Beirut.
Mayat mereka yang penuh peluru ditemukan beberapa saat kemudian di Beirut barat yang mayoritas Muslim, yang kemudian dikendalikan oleh gerilyawan Ketua PLO Yasser Arafat, mengutip CNN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.