Selasa, 9 September 2025

Macron Terancam Dimakzulkan, Oposisi Soroti Krisis Anggaran dan Utang Membengkak

Prancis diguncang krisis politik usai oposisi ajukan pemakzulan terhadap Presiden Emmanuel Macron gegara masalah ekonomi dan sosial yang memburuk

Facebook G7
PRESIDEN MACRON - Foto diambil dari Facebook G7 pada Selasa (17/6/2025), Prancis diguncang krisis politik usai oposisi ajukan pemakzulan terhadap Presiden Emmanuel Macron gegara masalah ekonomi dan sosial yang memburuk 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis politik kembali mengguncang Prancis, usai oposisi sayap mengajukan mosi pemakzulan terhadap Presiden Emmanuel Macron, Minggu (7/9/2025).

Adalah Jean-Luc Melenchon, salah satu oposisi dari France Unbowed (LFI) yang vokal mengajukan pemakzulan Presiden Macron. Dalam konferensi pers di Lille, Melenchon menyebut Macron telah gagal menjalankan mandat kepresidenan.

ia menilai kepemimpinan Macron gagal memberikan solusi atas masalah ekonomi dan sosial yang kian memburuk.

“Dia harus pergi,” tegas Melenchon dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

Krisis Ekonomi Jadi Pemicu

Alasan utama yang melatarbelakangi langkah pemakzulan ini adalah kegagalan pemerintah dalam mengendalikan krisis ekonomi.

Diketahui utang publik Prancis saat ini melonjak hingga 113 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara defisit anggaran mencapai 5,8 persen, salah satu yang tertinggi di Uni Eropa.

Kondisi tersebut dianggap sebagai bukti lemahnya manajemen keuangan negara.

Kebijakan penghematan sebesar 44 miliar euro yang dipaparkan dalam kerangka anggaran 2026 justru memicu penolakan luas, karena dinilai akan semakin membebani masyarakat dan memperparah ketidakstabilan sosial.

Selain persoalan ekonomi, oposisi juga menyoroti merosotnya kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Macron. Berbagai kebijakan politiknya, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dianggap tidak lagi sejalan dengan kepentingan rakyat.

Baca juga: Macron Kecam Netanyahu Soal Tuduhan Meningkatnya Antisemitisme di Prancis

Melenchon bahkan menyinggung posisi Macron dalam konflik Gaza, menyatakan bahwa jika LFI berkuasa, Angkatan Laut Prancis akan mengawal kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pernyataan ini sekaligus menjadi kritik terhadap sikap Macron yang dinilai kurang menunjukkan komitmen kemanusiaan.

Alasan tersebut yang kemudian mendorong partai oposisi LFI serta berbagai partai lainnya seperti Sosialis hingga kelompok sayap kanan jauh National Rally (RN) melayangkan pemakzulan kepada Macron.

Koalisi lintas ideologi ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap Macron meluas, menyatukan berbagai spektrum politik yang biasanya berseberangan.

Prancis di Ambang Krisis Politik Baru

Dengan adanya mosi pemakzulan terhadap Macron dan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Prancis kini berada di ambang krisis politik baru.

Hal ini tentunya mengancam pemerintahan Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan