Kamis, 11 September 2025

Linimasa Demo Gen Z di Nepal, Perkembangan Aksi dari Hari ke Hari

Demonstrasi Gen Z di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari.  Dari tanggal 8 September hingga 10 September terjadi beberapa peristiwa besar

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. 

Linimasa Demo Gen Z di Nepal, Perkembangan dari Hari ke Hari

TRIBUNNEWS.COM- Demonstrasi Gen Z di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari.  Dari tanggal 8 September hingga 10 September terjadi beberapa peristiwa besar di Nepal

Gen Z adalah mereka yang berusia sekitar 13 hingga 28 tahun, karena mereka lahir antara tahun 1997 dan 2012. Kelompok usia ini merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan internet.  

Media sosial sempat dilarang, kemudian larangan dicabut. Namun protes meluas ke hal-hal lain termasuk tuntutan pemberantasan korupsi.

Kurang dari seminggu, protes Gen Z di Nepal membakar beberapa rumah politisi, terjadi penembakan di beberapa kota, Perdana Menteri mengundurkan diri, dan massa memasuki gedung parlemen dan membakarnya.

Dalam masa tiga hari tersebut, dilaporkan sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka.

Berikut ini linimasa atau timeline demonstrasi Gen Z di Nepal, dari hari ke hari:

 

8 September

Pada 8 September, terjadi demo besar di Kathmandu , di Maitighar Mandala dan di sekitar gedung parlemen federal , New Baneshwor, dengan puluhan ribu peserta.

Protes tersebut diorganisir sebagai demonstrasi damai oleh Anil Baniya dari Hami Nepal, sebuah LSM yang situs webnya menyoroti pemberian bantuan dalam bencana alam, yang berpendapat bahwa pemerintah menindak keras para pengunjuk rasa setelah salah satu dari mereka, Megraj Giri, melemparkan batu ke kamera CCTV. 

Baniya menyatakan bahwa apa yang dimulai sebagai protes damai telah dibajak oleh "kekuatan eksternal dan kader partai politik" tetapi terlepas dari itu, pemerintah seharusnya tidak menanggapi lemparan batu dengan amunisi langsung dari tentara.

Protes itu tidak memiliki kepemimpinan formal, dengan individu-individu bergabung secara sukarela untuk menentang korupsi dan larangan media sosial

Demonstrasi meningkat ketika para pengunjuk rasa mencoba memasuki Parlemen Federal Nepal, yang menyebabkan pasukan keamanan menanggapi dengan gas air mata, meriam air, peluru karet, dan peluru tajam.

Bendera Jolly Roger milik Bajak Laut Topi Jerami dari serial manga One Piece digunakan oleh beberapa pengunjuk rasa, dengan cara yang mirip dengan protes Indonesia tahun 2025.

Kantor Administrasi Distrik Kathmandu memberlakukan jam malam di beberapa bagian ibu kota dekat gedung-gedung pemerintah, tetapi hal ini tidak banyak menghalangi para pengunjuk rasa yang sekarang semakin berani dengan tindakan keras yang keras.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan