Konflik Palestina Vs Israel
Ultimatum Israel, Mesir: Ada Konsekuensi Serius Jika Netanyahu Serang Wilayah Kami
Mesir mengancam akan melancarkan balasan serius jika Israel nekat menggempur wilayahnya,menambah eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
Mesir dikenal memiliki peran penting sebagai mediator dalam konflik Israel–Palestina, sekaligus sebagai sekutu strategis Amerika Serikat.
Pesan Kairo kepada Washington memperlihatkan kekhawatiran bahwa tindakan Israel yang menyerang wilayah kedaulatan negara lain dapat memperluas konflik, menimbulkan instabilitas regional, dan berpotensi merusak hubungan diplomatik yang selama ini dijaga.
Dengan peringatan ini, Mesir tampak ingin menggarisbawahi garis merahnya, serangan Israel tidak boleh meluas ke luar Gaza atau Qatar, apalagi menyentuh wilayah Mesir yang menjadi salah satu kunci keseimbangan politik Timur Tengah.
Trump Semprot Netanyahu
Mengantisipasi adanya serangan lanjutan yang dilakukan militer Israel, Donald Trump pimpinan AS yang merupakan sekutu dekat Israel menegaskan bahwa pihaknya telah menegur keras PM Netanyahu.
Lewat panggilan telepon, Trump menegaskan bahwa serangan sepihak tersebut tidak dapat diterima, ia juga secara blak-blakan memperingatkan agar Israel tidak mengulangi serangan ke Qatar.
“Ini tidak dapat diterima. Saya menuntut agar Anda tidak mengulanginya,” ujar Trump kepada Netanyahu, sebagaimana dikutip dua sumber yang mengetahui langsung isi pembicaraan tersebut.
Sejumlah pejabat senior AS kepada The Wall Street Journal juga membenarkan bahwa Trump menegur Netanyahu.
Mereka mengatakan Trump menyampaikan keprihatinannya bahwa keputusan tersebut tidak bijak, serta berpotensi merusak peran Qatar sebagai mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Salah satu sumber dekat Trump bahkan menyebut langkah Netanyahu sebagai “pengingat tidak menyenangkan” atas gaya kepemimpinan yang sempat menimbulkan ketegangan dengan Washington pada masa jabatan Trump sebelumnya.
Trump menekankan bahwa stabilitas kawasan, khususnya di Teluk, tidak boleh dikorbankan demi operasi militer yang bisa memperburuk konflik.
Teguran keras ini menunjukkan adanya jarak antara Washington dan Tel Aviv terkait strategi menghadapi Hamas.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.