Selasa, 23 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu

Pengakuan Barat membingungkan Israel dan mengacaukan perhitungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Editor: Muhammad Barir
Laman resmi pemerintah Inggris
PALESTINA DIAKUI - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan Inggris resmi mengakui Palestina pada hari Minggu, (21/9/2025). 

 

 

Konteks internasional yang mendesak

Perkembangan ini terjadi saat New York bersiap menjadi tuan rumah konferensi tentang solusi dua negara di bawah naungan Prancis-Saudi, yang sejalan dengan langkah AS yang dipimpin Trump untuk mengadakan pertemuan puncak Arab-Islam-Amerika.

Pertemuan puncak paralel ini mencerminkan perlombaan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pihak-pihak internasional dan regional yang berupaya untuk mengonsolidasikan posisi mereka di jalur yang dapat membentuk kembali aturan main di Timur Tengah.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik langkah Inggris tersebut, menganggapnya sebagai awal dari perdamaian yang adil dan abadi, dan menegaskan komitmennya terhadap reformasi yang dijanjikannya saat kunjungannya ke London.

 


Sikap Israel: penolakan dan eskalasi

Sebaliknya, respons Israel datang dari sisi spektrum politik yang berlawanan. Netanyahu berjanji dalam pidato langsungnya bahwa tidak akan ada negara Palestina, dan mengumumkan kelanjutan pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, pada bagiannya, menyerukan penerapan kedaulatan Israel atas Tepi Barat dan penghancuran total Otoritas Palestina .

Eskalasi ini mencerminkan upaya untuk memblokir jalur internasional apa pun yang mungkin memaksa Israel untuk mencapai penyelesaian baru. 

Namun, hal ini juga menempatkan pemerintahan Netanyahu dalam konfrontasi yang semakin sengit dengan sekutu tradisionalnya, yang kini memandang perilaku Israel sebagai ancaman bagi keamanan dan stabilitas regional.

 

Charlotte Leslie: "Permainan telah berubah."

Dari London, mantan anggota parlemen Konservatif Charlotte Leslie memberikan pembacaan yang luar biasa tentang program " Al-Tasia'a " di Sky News Arabia.

Ia menganggap pengakuan Barat atas Palestina sebagai akibat langsung dari kebijakan Israel baru-baru ini, khususnya di Gaza. 


Ia mengatakan bahwa tindakan Netanyahu dan para menterinya telah mendorong dunia untuk menyatakan bahwa situasi ini tidak dapat diterima dan bahwa pengakuan negara Palestina telah menjadi suatu keharusan untuk mencapai perdamaian bagi Palestina dan Israel.

Leslie menekankan bahwa langkah ini merupakan titik awal yang nyata, dan sebuah indikasi bahwa aturan main telah berubah dengan cara yang tak terbayangkan lima tahun lalu. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan