Jumat, 26 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel-Jerman Alon Ohel: AS Jangan Dukung Kegilaan Netanyahu

Dalam video yang diunggah Hamas, sandera Israel-Jerman Alon Ohel meminta AS berhenti mendukung keputusan gila Perdana Menteri Israel Netanyahu.

Telegram/Brigade Al-Qassam
SANDERA MENGECAM NETANYAHU - Tangkapan layar Telegram Brigade Al-Qassam, Selasa (23/9/2025), memperlihatkan cuplikan video sandera berkewarganegaraan Israel-Jerman, Alon Ohel, yang diunggah melalui akun resminya di Telegram, Senin (22/9/2025) malam. 

Mereka meminta agar menambahkan pemeriksaan mata sebagai syarat negosiasi tambahan kepada Hamas, menyusul laporan bahwa ia mungkin kehilangan penglihatan pada mata kanannya, lapor The Jerusalem Post.

Alon Ohel

SANDERA MENGECAM NETANYAHU - Tangkapan layar Telegram Brigade Al-Qassam, Selasa (23/9/2025), memperlihatkan cuplikan video sandera berkewarganegaraan Israel-Jerman, Alon Ohel, yang diunggah melalui akun resminya di Telegram, Senin (22/9/2025) malam.
SANDERA MENGECAM NETANYAHU - Tangkapan layar Telegram Brigade Al-Qassam, Selasa (23/9/2025), memperlihatkan cuplikan video sandera berkewarganegaraan Israel-Jerman, Alon Ohel, yang diunggah melalui akun resminya di Telegram, Senin (22/9/2025) malam. (Telegram/Brigade Al-Qassam)

Alon Ohel adalah salah satu orang yang ditangkap Hamas ketika mereka meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, ia sedang bersiap untuk mulai belajar musik setelah kembali dari perjalanan ke Asia beberapa minggu sebelumnya.

Ia ditangkap ketika berada di lokasi festival musik Supernova saat operasi militer Hamas terjadi.

Festival tersebut digelar di sebuah padang terbuka di gurun Negev, dekat kibbutz Re’im, di wilayah Regional Council Eshkol, Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Alon Ohel ditangkap saat berlindung di Rute 232, satu-satunya jalan keluar dari festival, bersama tiga pemuda lainnya.

Hamas sebelumnya pernah merilis video Alon Ohel pada 5 September 2025.

Dari 251 sandera, pemerintah Israel memperkirakan masih ada 47 sandera yang tersisa di Jalur Gaza, termasuk 25 orang yang tewas menurut militer Israel, dikutip dari SCMP.

Serangan Israel di Jalur Gaza

Sejak Oktober 2023, agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 65.344 warga Palestina dan melukai sedikitnya 166.795 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.

Blokade bantuan memperparah kondisi kemanusiaan, menimbulkan 440 korban jiwa akibat kelaparan, termasuk 147 anak.

Sejak Mei 2025, serangan terhadap warga yang mengantre bantuan telah menewaskan 2.523 orang dan melukai lebih dari 18.496 orang.

Pada Senin (22/9/2025), RS Anak al-Rantisi dan RS Mata St John di Kota Gaza berhenti beroperasi akibat gempuran Israel di sekitar kawasan tersebut. 

Selain itu, 61 orang dilaporkan tewas dalam serangan terkini, menurut laporan Anadolu Agency.

Israel menuding Hamas sebagai penyebab konflik, merujuk pada Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 yang menewaskan ratusan warga Israel dan mengakibatkan 250 orang disandera.

Meski sebagian telah dibebaskan, sekitar 50 sandera masih ditahan di Gaza.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan