Sabtu, 27 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel-Jerman Alon Ohel: AS Jangan Dukung Kegilaan Netanyahu

Dalam video yang diunggah Hamas, sandera Israel-Jerman Alon Ohel meminta AS berhenti mendukung keputusan gila Perdana Menteri Israel Netanyahu.

Telegram/Brigade Al-Qassam
SANDERA MENGECAM NETANYAHU - Tangkapan layar Telegram Brigade Al-Qassam, Selasa (23/9/2025), memperlihatkan cuplikan video sandera berkewarganegaraan Israel-Jerman, Alon Ohel, yang diunggah melalui akun resminya di Telegram, Senin (22/9/2025) malam. 

Dengan alasan menekan Hamas, Israel menutup total akses ke Gaza, melanjutkan serangan udara dan darat, menghancurkan permukiman, fasilitas bantuan, dan memaksa warga mengungsi.

Di sisi lain, Hamas menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, distribusi bantuan tanpa hambatan, rekonstruksi Gaza, serta jaminan politik.

Sebaliknya, Israel bersikeras pada pembebasan semua sandera, pelucutan senjata Hamas, dan pembubaran organisasi tersebut.

Upaya mediasi gencatan senjata oleh Qatar dan Mesir masih menemui jalan buntu.

Ketegangan meningkat setelah serangan Israel ke Doha pada 9 September 2025, yang memicu kemarahan Qatar dan desakan permintaan maaf resmi.

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump dan sumber kedua yang terlibat langsung dalam negosiasi, mengatakan Hamas akan mengirim surat kepada Presiden AS Donald Trump minggu ini.

Surat tersebut berisi permintaan kepada AS untuk menjamin gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan segera setengah dari sandera yang ditahan di Gaza, menurut laporan Fox News dan The Jerusalem Post.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan