Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza, Greta Thunberg dan Ratusan Aktivis Ditahan

Militer Israel mencegat dan menaiki kapal-kapal bantuan kemanusiaan dari Armada Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza.

Tangkapan layar YouTube CNBC-TV1
KAPAL BANTUAN DICEGAT ISRAEL - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV1 pada Kamis (2/10/2025). Anggota Armada Global Sumud mengatakan personel militer melompat ke kapal dan "mencegat secara ilegal" perjalanan mereka hanya beberapa jam setelah mereka dikepung oleh sebuah kapal perang. 

Armada ini sebagian besar membawa bantuan kemanusiaan dan perlengkapan medis, dan dalam kondisi normal diperkirakan akan mencapai pantai Gaza pada Kamis (2/10/2025), pagi.

Armada Global Sumud mulai berlayar pada akhir Agustus 2025, dengan rute yang dimulai dari pelabuhan di Spanyol dan Italia, kemudian berhenti di Yunani dan Tunisia sebelum menuju Mediterania Timur.

Baca juga: Kapal-kapal Asing Bayangi Armada Global Sumud Flotilla saat Masuki Zona Berisiko Tinggi

Misi ini melibatkan lebih dari 50 kapal pada awalnya, yang mewakili sedikitnya 44 negara, membawa ratusan relawan, aktivis, dan tokoh masyarakat, termasuk 24 warga negara Amerika Serikat dan beberapa anggota parlemen internasional.

Konvoi ini membawa muatan simbolik namun penting, seperti makanan, perlengkapan medis, dan kebutuhan dasar lainnya bagi penduduk Gaza, yang selama hampir dua dekade hidup di bawah blokade Israel dan Mesir.

Sebelum dicegat, para aktivis melaporkan bahwa koneksi komunikasi mereka sempat diputus oleh militer Israel

Perangkat seperti kamera, sistem siaran langsung, dan radio komunikasi dinonaktifkan, mempersulit mereka menyampaikan kondisi nyata di laut kepada dunia internasional, dikutip dari Al Jazeera.

Beberapa kapal juga dilaporkan mengalami gangguan udara dari drone tak dikenal di dekat wilayah Malta dan Kreta. 

Serangan ini menyebabkan kerusakan teknis pada sejumlah kapal, memaksa sebagian mundur dari misi.

Tanggapan Internasional dan Reaksi Publik

Tindakan Israel terhadap armada ini telah memicu kecaman internasional. 

Pemerintah Turki menyebut pencegatan ini sebagai tindakan terorisme dan pelanggaran berat hukum internasional, serta menuntut pembebasan segera warganya yang ditahan.

Italia menyatakan bahwa operasi penahanan oleh Israel diperkirakan akan berlangsung selama dua hingga tiga jam, dengan para aktivis akan dideportasi ke negara asal mereka setelah berakhirnya perayaan Yom Kippur pada hari Kamis.

Di sisi lain, protes solidaritas pecah di berbagai kota dunia seperti Athena, Berlin, Roma, Brussel, Tunis, hingga Ankara. 

Bahkan serikat pekerja terbesar di Italia menyerukan pemogokan umum sebagai bentuk kecaman terhadap perlakuan Israel terhadap misi kemanusiaan ini.

Upaya menerobos blokade Gaza lewat armada kemanusiaan bukan hal baru. 

Salah satu insiden yang pernah terjadi adalah tragedi Mavi Marmara tahun 2010, ketika 10 aktivis tewas dalam aksi militer Israel di atas kapal bantuan asal Turki.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved