Rabu, 8 Oktober 2025

PM Prancis Sebastien Lecornu Mundur setelah Bentuk Kabinet, Krisis Politik Kian Dalam

PM Prancis Sébastien Lecornu mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah membentuk kabinet barunya, memicu guncangan politik.

|
Editor: Nuryanti
Le Monde
PRANCIS BERGEJOLAK - Perdana Menteri Prancis Sébastien Lecornu resmi mengundurkan diri pada Senin (6/10/2025) pagi, hanya beberapa jam setelah membentuk kabinet barunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu, resmi mengundurkan diri pada Senin (6/10/2025) pagi, hanya beberapa jam setelah membentuk kabinet barunya.

Kantor Presiden Emmanuel Macron mengonfirmasi bahwa Macron telah menerima pengunduran diri sekutu dekatnya itu, yang baru menjabat selama 27 hari.

Al Jazeera melaporkan, pengunduran diri Lecornu menjadikannya perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah modern Prancis.

Keputusan tersebut memperdalam ketidakstabilan politik yang telah mengguncang negara itu selama lebih dari satu tahun terakhir.

Lecornu mengumumkan susunan kabinetnya pada Minggu (5/10/2025) malam, yang sebagian besar diisi oleh tokoh-tokoh dari pemerintahan sebelumnya di bawah François Bayrou.

Namun, langkah itu langsung menuai kritik, baik dari oposisi maupun partai-partai pendukung, karena dianggap tidak membawa pembaruan signifikan.

“Syarat-syarat tidak terpenuhi bagi saya untuk menjalankan fungsi saya sebagai perdana menteri,” ujar Lecornu dalam pernyataannya.

Ia menuding “selera partisan” dari berbagai faksi politik yang membuatnya tidak bisa menjalankan pemerintahan secara efektif.

Al Jazeera melaporkan, Lecornu sebelumnya berjanji akan “melanggar strategi lama” dan membuka ruang bagi kompromi politik.

Kendati begitu, menurutnya, setiap partai hanya ingin agendanya sendiri yang diterapkan.

“Saya siap berkompromi, tetapi masing-masing partai politik ingin partai lainnya mengadopsi seluruh programnya,” katanya di luar kantor perdana menteri.

Baca juga: Isi Percakapan Macron saat Terjebak Tot Tot Wuk Wuk Trump: Tebak Apa yang Terjadi dengan Saya?

Krisis ini memperburuk posisi Presiden Macron yang kini menghadapi tekanan besar dari berbagai kubu.

Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan National Rally, mendesak agar diadakan pemilu legislatif lebih cepat.

"Satu-satunya keputusan bijak adalah kembali ke tempat pemungutan suara,” ujarnya kepada media lokal.

Jean-Luc Mélenchon, pemimpin partai sayap kiri La France Insoumise, bahkan menyerukan agar Macron mundur dari jabatannya.

“Hitung mundur telah dimulai. Macron harus pergi,” kata rekan partainya, Mathilde Panot, di platform X.

Pasar keuangan Prancis turut terguncang oleh kabar ini.

Indeks saham CAC 40 anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin pagi.

Saham perbankan utama seperti BNP Paribas, Société Générale, dan Crédit Agricole turun tajam masing-masing antara 4–6 persen.

Le Monde mencatat, Lecornu adalah perdana menteri ketujuh Macron sejak menjabat sebagai presiden.

Ia sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dan dianggap sebagai salah satu sekutu paling loyal Macron.

Penunjukannya pada awal September lalu dimaksudkan untuk meredakan krisis politik usai hasil pemilu dadakan musim panas lalu menghasilkan parlemen yang terpecah.

Kebuntuan dalam pembahasan anggaran dan meningkatnya tekanan politik membuat Lecornu gagal membangun stabilitas.

Utang publik Prancis kini mencapai rekor tertinggi dan menjadi yang ketiga terbesar di Uni Eropa setelah Yunani dan Italia.

Pengunduran diri mendadak ini menambah daftar panjang kegagalan Macron dalam membentuk pemerintahan stabil.

Oposisi menilai, jalan keluar satu-satunya adalah pemilu baru untuk mengakhiri kebuntuan politik yang berkepanjangan di Paris.

Baca juga: Presiden Prancis Salahkan Rusia Atas Tewasnya Jurnalis Foto yang Jadi Saksi Pengepungan Kiev

Biodata Sébastien Lecornu

Nama Lengkap: Sébastien Lecornu

Tempat & Tanggal Lahir: Vernon, Prancis, 11 Juni 1986

Usia: 39 tahun

Partai Politik: Renaissance (partai pendukung Emmanuel Macron)

Jabatan Terakhir: Perdana Menteri Prancis (6 September – 6 Oktober 2025)

Pendidikan: Lulusan Université Panthéon-Assas (Paris II)

Karier Politik:

  • Wali Kota Vernon (2014–2017)
  • Sekretaris Negara untuk Transisi Ekologis (2017–2018)
  • Menteri untuk Wilayah Seberang Laut (2018–2020)
  • Menteri Angkatan Bersenjata (2022–2025)
  • Perdana Menteri Prancis (2025)

Fakta Menarik:

  • Menjadi perdana menteri termuda dan dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah modern Prancis.
  • Dikenal sebagai loyalis utama Emmanuel Macron dan berperan penting dalam restrukturisasi pertahanan Prancis.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved