Kamis, 9 Oktober 2025

Sel T Regulator, Penemuan Shimon Sakaguchi yang akan Ubah Cara Dunia Memahami Sistem Imun

Regulatory T Cell (Treg), jenis khusus dari sel limfosit T dalam sistem kekebalan tubuh, berfungsi mengendalikan dan menekan aktivitas sistem imun

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PERAIH NOBEL KEDOKTERAN - Profesor Shimon Sakaguchi (74) menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran bersama Mary E. Brunkow dan Fred Ramsdell diumumkan Senin ini (6/10/2025). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Shimon Sakaguchi, profesor dari Universitas Osaka, baru saja dinobatkan sebagai penerima Nobel Fisiologi dan Kedokteran 2025. 

Sejak pengumuman itu (6 Oktober 2025), satu istilah langsung menarik perhatian dunia: Sel T Regulator.

Apa Itu Sel T Regulator?

Menurut Profesor Sakaguchi, Sel T Regulator — atau Regulatory T Cell (Treg)  adalah jenis khusus dari sel limfosit T dalam sistem kekebalan tubuh yang berfungsi mengendalikan dan menekan aktivitas sistem imun agar tidak berlebihan.

"Dengan kata lain, Treg berperan sebagai “rem” sistem imun — menjaga agar tubuh tidak menyerang dirinya sendiri," katanya, Selasa (7/10/2025).

Tanpa kendali ini, sistem kekebalan bisa justru menyerang jaringan tubuh sehat, menimbulkan penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1, lupus, atau rematik.

Baca juga: Penemuan Sel Imunitas Jadikan Profesor Jepang Shimon Sakaguchi Menerima Hadiah Nobel Kedokteran 2025

Fungsi Utama Sel T Regulator : 
  • Menekan sel imun yang terlalu aktif, seperti T helper dan B cell
  • Menjaga keseimbangan antara pertahanan tubuh dan toleransi terhadap diri sendiri
  • Mengendalikan peradangan agar tidak berlangsung berlebihan.
Ciri dan Penanda Sel T Regulator
  • Nama lain: Regulatory T cell (Treg)
  • Penanda khas: CD4⁺, CD25⁺, dan FOXP3⁺
  • Lokasi: Tersebar di seluruh tubuh — darah, limpa, usus, dan kelenjar getah bening
  • Peran utama: Menekan dan mengatur respon imun agar tetap seimbang
Cara Kerja T Regulator

Ketika sistem imun mulai terlalu aktif, Treg akan mendeteksi sinyal tersebut dan melepaskan zat kimia penghambat yang menekan aktivitas sel imun lain.

Hasilnya, serangan berlebihan berhenti dan peradangan mereda.

Jika sistem imun diibaratkan mobil maka sel T penyerang adalah pedal gas sedangkan sel T Regulator  pedal rem

Kaitan dengan Penyakit

Kekurangan Treg → sistem imun tak terkendali → penyakit autoimun.

Kelebihan Treg → sistem imun terlalu “direm” → sel kanker bisa lolos dari pengawasan.

Ketidakseimbangan Treg juga berperan pada alergi dan radang kronis.


 Arah Penelitian dan Terapi

Penemuan Sakaguchi membuka arah baru dalam imunoterapi modern, terutama di Jepang.

Kini para peneliti sedang mengembangkan dua pendekatan utama yakni meningkatkan jumlah Treg untuk mengobati penyakit autoimun dan menekan aktivitas Treg agar sistem imun lebih kuat melawan kanker.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved