Konflik Palestina Vs Israel
Israel dan Palestina Capai Kesepakatan Damai, Hamas Kemungkinan Bebaskan Sandera Sabtu Ini
Sandera Israel kemungkinan akan dibebaskan dalam tempo sesegera mungkin pada hari Sabtu ini (11/10/2025)
Penulis:
Bobby W
Editor:
Tiara Shelavie
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
AKSI DUKUNGAN PALESTINA - Wanggie bersama Mujahidah Sahabat Palestina menggelar aksi Solidaritas Seni untuk Palestina di Monumen Solidaritas Asia-Afrika, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/6/2025). Suasana suka cita menghinggapi benak warga Israel dan Palestina pada Kamis (10/10/2025) setelah diumumkannya gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dalam tahap pertama penghentian perang di Gaza yang diinisiatikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Netanyahu juga mengucapkan terima kasih kepada Trump dan timnya atas komitmen dalam "misi suci" pembebasan sandera.
Isi 20 Poin Kesepakatan Damai yang Diinisiasi Trump
Dikutip dari BBC, berikut adalah ringkasan 20 poin utama dari proposal Trump, yang difokuskan pada gencatan senjata, pertukaran tahanan, demiliterisasi, dan rekonstruksi Gaza.
Poin-poin ini dirancang untuk menciptakan "Gaza Baru" yang aman dan makmur, dengan pengawasan internasional.
- Penghentian Perang Sesegera Mungkin: Jika kedua belah pihak setuju berdamai, perang di Gaza akan diakhiri segera, dengan Israel menghentikan operasi militer dan Hamas menghentikan serangan roket.
- Penarikan Pasukan Israel Lebih Awal: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mundur ke garis yang disepakati untuk memfasilitasi pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan.
- Pembebasan Sandera Israel: Semua sandera Israel (hidup dan meninggal) akan dibebaskan dalam 72 jam setelah Israel menerima kesepakatan secara publik.
- Pertukaran Tahanan Palestina: Setelah sandera dibebaskan, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, termasuk perempuan dan anak-anak.
- Pertukaran Jenazah: Untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan, Israel akan membebaskan jenazah 15 warga Gaza yang meninggal.
- Amnesti bagi Anggota Hamas: Anggota Hamas yang berkomitmen untuk koeksistensi damai dan melucuti senjata akan diberi amnesti; yang ingin meninggalkan Gaza dapat pindah ke negara penerima dengan aman.
- Bantuan Kemanusiaan Penuh: Bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar akan masuk ke Gaza tanpa hambatan, dikelola oleh PBB atau lembaga netral seperti Bulan Sabit Merah.
- Pembukaan Perbatasan: Perbatasan Rafah akan dibuka kembali untuk distribusi bantuan, dengan pengawasan internasional.
- Demiliterisasi Gaza: Gaza akan menjadi zona bebas teror, dengan penghancuran infrastruktur militer Hamas, termasuk terowongan.
- Program Pelucutan Senjata: Ada skema pelucutan senjata dengan pemantau independen dan reintegrasi mantan pejuang ke masyarakat sipil.
- Pemerintahan Transisi: Gaza akan dikelola oleh komite Palestina teknokratis dan apolitik, diawasi oleh "Dewan Perdamaian" internasional yang dipimpin Trump.
- Pasukan Keamanan Gaza: Pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang netral untuk menjaga stabilitas, bebas dari pengaruh Hamas.
- Hamas Tidak Berperan di Pemerintahan: Hamas dilarang memiliki peran politik atau militer di Gaza pasca-konflik.
- Rekonstruksi Gaza: Gaza akan dibangun kembali untuk kesejahteraan rakyatnya, dengan komitmen ekonomi makmur dan koeksistensi damai.
- Jaminan Regional: Negara-negara Arab (seperti Mesir dan Yordania) menjamin kepatuhan Hamas dan faksi lain agar Gaza tidak mengancam tetangga.
- Penarikan Bertahap IDF: IDF akan menyerahkan wilayah secara bertahap ke ISF berdasarkan capaian demiliterisasi, dengan perimeter keamanan sementara.
- Konsekuensi Penolakan Hamas: Jika ditolak, rekonstruksi dan bantuan akan dilanjutkan hanya di zona bebas teror yang dikuasai Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF).
- Dialog Antaragama: Proses dialog berbasis toleransi untuk mengubah narasi Palestina dan Israel, menekankan manfaat perdamaian.
- Jalur Menuju Negara Palestina: Sementara rekonstruksi berlangsung, situasi akan diarahkan ke penentuan nasib sendiri Palestina.
- Fasilitasi Dialog Israel-Palestina: AS akan memfasilitasi kesepakatan politik untuk koeksistensi damai dan sejahtera.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.