Rabu, 15 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pujian Trump, Isu Prabowo Kunjungi Israel, dan Pembicaraan yang Bocor

Ini adalah sebuah pertemuan tingkat tinggi yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza dan kembali membangun wilayah di Palestina itu.

Editor: Hasanudin Aco
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
SERIUS BERBINCANG - Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump berbincang di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025. 

Prabowo Kerap Dipuji Trump

Pada 23 September 2025 lalu, Trump  juga secara terbuka memuji Prabowo di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York atas pidatonya yang menarik perhatian karena keberanian dan kejelasannya tentang kenegaraan Palestina.

"Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang hebat dengan menggedor meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang hebat," kata Trump.

Dalam pidato tersebut, Prabowo berjanji untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina sembari berkomitmen bahwa Indonesia akan mengakui Israel dan mendukung keamanannya begitu kemerdekaan Palestina diakui – sebuah posisi yang bernuansa dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Di KTT tersebut, Prabowo bergabung dengan para pemimpin lainnya untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara perwakilan Israel dan Palestina, yang dimediasi oleh Mesir dan AS.

Kesepakatan tersebut menyerukan diakhirinya permusuhan dan dimulainya upaya rekonstruksi di Gaza, yang didukung oleh para donor internasional.

Jakarta telah lama memperjuangkan negara Palestina.

Pada pertemuan PBB sebelumnya,  Prabowo berjanji bahwa Indonesia dapat mengerahkan 20.000 personel sebagai pasukan penjaga perdamaian potensial di Gaza.

Menjelang keberangkatannya ke Mesir, beliau menginstruksikan Tentara Nasional Indonesia untuk mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan pengerahan pasukan, jika KTT menghasilkan kesepakatan konstruktif yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.

“Presiden menyatakan bahwa jika perdamaian tercapai dan salah satu konsekuensinya adalah Indonesia diminta membantu mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, maka kita harus siap,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi setelah rapat kabinet pada 12 Oktober.

Tingkatkan Peran Indonesia

Meskipun hasil pertemuan puncak tersebut masih belum pasti, para pengamat mengatakan bahwa Prabowo menggunakan pertemuan puncak tersebut untuk meningkatkan peran Indonesia dalam proses perdamaian Gaza dan mempersiapkan kemungkinan misi penjaga perdamaian.

Dr. Syafiq Hasyim, analis politik di Universitas Islam Internasional Indonesia, mengatakan kehadiran Prabowo di KTT perdamaian Gaza merupakan langkah strategis yang disengaja, melampaui ikatan sejarah atau budaya dengan Mesir.

Prabowo, mantan jenderal TNI, bertujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain aktif dalam diplomasi Timur Tengah, khususnya dalam proses perdamaian Palestina-Israel, dengan memanfaatkan koneksinya sebelumnya dengan elit militer regional, ujarnya kepada The Straits Times.

"Prabowo sebelumnya telah menjalin hubungan dengan elite militer di Timur Tengah, termasuk Yordania. Kini, di bawah Presiden al-Sisi, Prabowo mungkin merasa lebih nyaman karena keduanya memiliki latar belakang militer. Ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membahas lebih lanjut tentang pengerahan pasukan penjaga perdamaian Indonesia," ujar Dr. Syafiq.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved