Rabu, 29 Oktober 2025

MBG di Singapura Dilaksanakan 2026, Apa Bedanya dengan Indonesia?

Singapura bakal melaksanakan program makanan bergizi bagi para siswa pada 2026. Ini bedanya dengan MBG di Indonesia.

Dok Badan Gizi Nasional
PROGRAM MBG - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu Posyandu di Kota Padang, Sumatra Barat, 1 Oktober 2025. Singapura bakal melaksanakan program makanan bergizi bagi para siswa pada 2026. 
Ringkasan Berita:
  • Singapura akan menjalankan program Central Kitchen Meal Model (CKMM) atau model dapur terpusat untuk siswa pada 2026
  • Program ini telah diuji coba pada 2022 dan akan dilaksanakan pada 13 sekolah
  • Program ini tidak sama dengan MBG di Indonesia

 

TRIBUNNEWS.COM - Singapura bakal melaksanakan program makanan bergizi bagi para siswa pada 2026.

Bila di Indonesia program dinamakan Makan Bergizi Gratis (MBG), program di Singapura dikenal dengan Central Kitchen Meal Model (CKMM) atau model dapur terpusat.

Dapur sentral dapat diartikan sebagai sistem penyediaan makanan terpusat di mana makanan untuk sekolah-sekolah disiapkan di satu fasilitas utama (central kitchen), bukan dimasak di masing-masing kantin sekolah.

Dikutip dari straitstimes.com, dapur sentral di Singapura menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dalam merekrut penyewa kios kantin.

Program itu juga dinilai dapat membantu menjaga standar gizi makanan untuk siswa dan mengurangi limbah di negara yang memiliki luas 734,3 kilometer persegi itu (Luas Singapura sedikit lebih besar dari wilayah DKI Jakarta: 661,5 kilometer persegi).

Mulai 2026, sebanyak 13 sekolah di Singapura akan menggunakan dapur sentral untuk menyediakan makanan di kantin sekolah.

Tiga perusahaan katering digandeng dalam program tersebut, yaitu Chang Cheng Mee Wah Food Ind., Gourmetz, dan Wilmar Distribution.

Masih dilansir The Straits Times, model dapur sentral ini akhirnya diperluas ke lebih banyak sekolah setelah pada 2022 program itu diujicobakan di Sekolah Menengah Yusof Ishak.

Beda dengan MBG di Indonesia

Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Pendidikan Singapura (MOE), program itu tidak sama dengan MBG yang didapatkan siswa secara cuma-cuma.

Siswa tetap membayar untuk makanan mereka.

Juru bicara MOE mengatakan operator dapur sentral harus menyediakan setidaknya satu paket makanan lengkap dengan harga tidak lebih dari $2,70 untuk sekolah dasar dan $3,60 untuk sekolah menengah atau berkisar Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

Baca juga: Inilah Menu MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa SMP Negeri 1 Cisarua KBB Keracunan

Dapur pusat yang menyediakan makanan di kantin sekolah diwajibkan mematuhi pedoman Program Makanan Sehat di Sekolah (Healthy Meals in Schools Programme) dari Dewan Promosi Kesehatan (Health Promotion Board) serta menyediakan beragam pilihan makanan yang sehat.

Sebelum melaksanakan program ini, seluruh menu bento (kotak makan khas Jepang) harus dipesan dulu untuk kemudian disiapkan bagi 13 sekolah.

Setiap bento akan berisi porsi biji-bijian utuh, sayuran, protein, dan buah.

Kepala Operasi Chang Cheng Holdings, Haw Kian Siong, menjelaskan seorang ahli gizi akan bekerja sama dengan para koki untuk membuat hidangan sayuran lebih menarik bagi anak-anak.

Misalnya dengan menambahkan warna yang beragam atau membumbuinya menggunakan saus yang lezat.

Di layanan katering Chang Cheng, orang tua dapat memilih dari 13 variasi menu harian untuk anak-anak mereka, yang mencakup sembilan pilihan halal dan tiga pilihan vegetarian.

Menu tersebut akan berganti setiap minggu serta diperbarui setiap bulan.

Sementara itu, Gourmetz menawarkan lima hingga enam hidangan utama yang merupakan perpaduan antara masakan lokal dan internasional, dengan perubahan menu dilakukan setiap semester.

Adapun Wilmar Catering juga akan menyediakan satu set menu pilihan yang dapat dipesan setiap hari oleh siswa.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved